LPEI Salurkan Dana Rp 88,48 Triliun ke Eksportir Selama 2016

7 Februari 2017 11:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Desain baru uang rupiah yang diterbitkan BI (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mencatat pertumbuhan aset lembaganya dalam kurun waktu 2009 hingga 2016 rata-rata mencapai 37,22 persen per tahun. Sedangkan pembiayaannya tumbuh 42,23 persen per tahun.
ADVERTISEMENT
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Eksekutif LPEI Susiwijono Moegiarso mengatakan dalam tujuh tahun terakhir, LPEI mampu mencatat kinerja yang cukup baik dengan total aset hingga tahun lalu mencapai Rp 99,01 triliun, atau naik 16,51 persen dari tahun 2015. Sementara pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp 88,48 triliiun atau naik 18,2 persen.
"Penyaluran pembiayaan diperkirakan terus meningkat pada tahun 2017 mencapai Rp 102,6 triliun, dengan kisaran 10 persen dari total pembiayaan disalurkan untuk UKM berorientasi ekspor," kata Susiwijono di Hotel Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Selasa (7/2).
Uang pecahan 50 ribu rupiah lama (Foto: Sigid Kurniawan/antara foto)
Sedangkan di tahun 2017, LPEI akan memprioritaskan penyaluran ke komoditas unggulan pemerintah, penetrasi pasar ekspor nontradisional, pengembangan UKM ekspor yang bersinergi dengan kementerian atau lembaga terkait, dan pembiayaan atas penugasan khusus dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Untuk itu, kami membutuhkan dukungan sumber pendanaan," imbuhnya.
Berdasarkan UU LPEI, LPEI dapat memperoleh pendanaan melalui penerbitan surat berharga, pinjaman, termasuk pinjaman dari pemerintah, hibah, dan penempatan dana oleh Bank Indonesia.
Sumber pendanaan rupiah dan valas LPEI tahun 2016 mencapai total outstanding senilai ekuivalen Rp 78,4 triliun. Terdiri dari obligasi yang diterbitkan sebesar ekuivalen Rp 39,9 triliun dan pinjaman yang diterima senilai ekuivalen Rp 38,5 triliun.
Obligasi yang diterbitkan tersebut terdiri dari Rp 32,67 triliun untuk surat berharga rupiah dan Rp 7,2 triliun untuk surat berharga valas.
"Untuk mendukung penyaluran pembiayaan ekspor tahun ini, kami berencana menerbitkan surat berharga sebesar Rp 14 triliun dalam bentuk rupiah dan valas," jelasnya.