LPG 3 Kg Langka, Dirjen Migas Ungkap Pengawasan di Daerah Kurang

24 Mei 2021 19:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menurunkan tabung gas elpiji 3 kilogram bersubsidi di Pangkalan Gas di Taktakan Serang, Banten, Kamis (9/4). Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menurunkan tabung gas elpiji 3 kilogram bersubsidi di Pangkalan Gas di Taktakan Serang, Banten, Kamis (9/4). Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengungkapkan kelangkaan LPG 3 kg di sejumlah daerah masih terjadi. Dia menyebut, pengawasan yang dilakukan pemerintah di daerah juga terbilang kurang.
ADVERTISEMENT
Salah satu faktor kurangnya tenaga pengawas di daerah karena tenaga pengawas di pemerintah pusat kurang. Padahal, pengawasan menjadi sangat penting agar penyaluran LPG 3 kg bisa tepat sasaran dan masyarakat miskin tidak kebingungan mencarinya.
"Saya setuju memang saat ini pengawasan kita karena keterbatasan tenaga. Padahal, kejadian itu banyak di daerah. Kalau dulu Kementerian ESDM berhubungan dengan dinas," kata Tutuka dalam rapat dengan Komisi VII DPR, Jakarta, Senin (24/5).
Menurut dia, perlu ada sistem pengawasan di dinas daerah lagi, termasuk mempertegas kewenangannya. Tutuka mengatakan, urutan (looping) pengelolaan dana dan manajemen akibat dari pengelolaan dana manajemen belum berjalan baik.
"Jadi saya jujur memang perlu ada manajemen lebih baik. Planning, dan controling ini yang kurang. Ini perlu dipertegas wewenangnya bagaimana. Kalau kami di sini saja tidak cukup," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, menjelang Ramadhan lalu, sejumlah daerah mengalami kelangkaan LPG 3 kg. Salah satunya di daerah Morowali, Sulawesi Tengah.
Pekerja menurunkan tabung gas elpiji 3 kilogram bersubsidi di Pangkalan Gas di Taktakan Serang, Banten, Kamis (9/4). Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Dikutip dari paluposo.com (mitra kumparan), Bupati Morowali Taslim mengatakan kelangkaan LPG 3 kg terjadi di tiga kecamatan yaitu di Kecamatan Menui, Bungku Selatan, dan Bungku Pesisir.
Hal sama juga terjadi di Karimun, Kepulauan Riau. Pada April lalu, warga rela antre untuk mendapatkan LPG 3 kg seperti yang terlihat di pangkalan PT Rama Putra Perkasa, Jalan Raja Oesman, Kelurahan Sungai Lakam Barat, Karimun.
Terlihat puluhan masyarakat harus rela mengantre untuk bisa membeli gas LPG 3 kg dengan harga Rp 25 ribu. Masyarakat harus saling mendahului agar tetap bisa mendapatkan gas karena jumlahnya yang terbatas, yakni sebanyak 300 tabung saja di Pangkalan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kuota yang kita bawa ke pangkalan ini hanya 300 tabung saja," ujar salah seorang petugas supplier dari agen PT Petromas Jaya Abadi dikutip dari kepripedia.com.