LPPI: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2020 Diprediksi Negatif

19 Mei 2020 13:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga beraktivitas di rumahnya berlatar belakang hunian bertingkat di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (9/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Warga beraktivitas di rumahnya berlatar belakang hunian bertingkat di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (9/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang kuartal I 2020 hanya mencapai 2,97 persen secara tahunan (year on year/yoy). Angka tersebut merupakan yang terendah dalam 20 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 1999 atau setahun setelah krisis ekonomi 1998, hanya 0,79 persen. Lalu naik ke posisi 4,92 persen setahun berikutnya. Realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 ini juga melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2019, terkontraksi sebesar 2,41 persen (yoy).
Melihat realisasi tersebut, Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Mirza Adityaswara mengatakan, ekonomi pada kuartal II diprediksi akan tumbuh negatif. Pasalnya, pada kuartal II kegiatan perekonomian di berbagai daerah menjadi sangat terbatas akibat adanya pemberlakuan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) sebagai upaya memutus rantai penyebaran COVID-19.
"Kalau kita lihat begitu, pada kuartal II ini bisa negatif, karena kuartal II itu bisa dibilang tidak ada aktivitas. Sedikit sekali aktivitas sektor riil karena ada PSBB di berbagai kota, termasuk di Jakarta," ungkap Mirza dalam webinar LPPI, Selasa (19/5).
ADVERTISEMENT
Mirza merinci, sektor perdagangan di kuartal I hanya tumbuh 1,6 persen, padahal sektor perdagangan mempunyai porsi 14 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Kemudian sektor konstruksi hanya tumbuh 2,9 persen. Selain itu, sektor industri juga tumbuh tipis yaitu 2,06 persen. Bahkan menurut Mirza, pada kuartal II sektor industri diprediksi bakal minus.
"Misalnya saja sektor industri di kuartal I itu hanya tumbuh 2,06 persen. Itu kuartal I, kuartal II ini bisa saja menjadi negatif," ujarnya.
Warga beraktivitas di rumahnya berlatar belakang hunian bertingkat di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (9/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Sebelumnya, Menteri PPN/ Bappenas Suharso Monoarfa juga menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 kemungkinan di bawah 2,3 persen.
"Mengenai pertumbuhan ekonomi, triwulan pertama disampaikan BPS hanya 2,97 persen, mudah-mudahan kita benar-benar bisa rata-rata 2,3 tahun ini. Saya pribadi mencatatnya di bawah 2,3 persen, tapi masih positif," ujar Suharso saat membuka rapat koordinasi pembangunan pusat 2020, Selasa (12/5).
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan ekonomi di triwulan kedua menurutnya juga bakal turun lebih dalam lagi. Sementara terkait nasib kuartal sisanya di 2020, bakal bergantung pada berhasil atau tidaknya upaya pemulihan ekonomi.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!