LPS Yakin Tak Ada Bank Gagal di 2023

7 Desember 2022 11:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa. Foto: Dok. LPS
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa. Foto: Dok. LPS
ADVERTISEMENT
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan kinerja industri perbankan terus membaik. Kredit perbankan tumbuh 11,95 persen pada bulan Oktober 2022.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, optimistis apabila kebijakan fiskal dan moneter dijalankan dengan benar, akan berdampak positif ke ekonomi Indonesia. Ia memastikan LPS juga terus mengamati pergerakan pasar dan siap melakukan intervensi jika diperlukan.
“BPR itu biasa setiap tahun mungkin 6-7 bank jatuh, tahun ini nampaknya sedikit sekali. Tahun depan kita perkirakan maksimum jatuh ke level yang rata-rata normal saja, tidak ada kejadian luar biasa yang membuat kita khawatir sekali,” ujar Purbaya dalam konferensi pers, Rabu (7/12).
Purbaya memastikan kinerja perekonomian Indonesia masih terjaga dari permintaan ekspor. Dia menjamin sistem perbankan masih memberikan kredit sehingga kondisi perbankan tidak akan terdampak.
“Sial-sialnya, kalau semuanya pada negatif, kita benar kebijakannya, paling sial (ekonomi Indonesia) kita bisa tumbuh 4,6 persen. Tapi saya yakin bisa tumbuh di atas itu,” kata Purbaya.
ADVERTISEMENT
Meskipun Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuan, Purbaya mengamati tren suku bunga simpanan deposito masih cukup landai. Ia memprediksi suku bunga simpanan deposito akan naik, hanya tidak secepat dengan kenaikan suku bunga acuan BI.
“Nanti mungkin suku bunga penjaminan LPS akan naikkan bertahap apabila keadaan pasar semakin ketat. Tapi kalau saya lihat, naiknya tidak selalu tajam, akan cenderung landai,” tutur Purbaya.