Luhut: 6 Tahun Lalu Bongkat Muat Pelabuhan Seminggu, Sekarang 2 Hari

28 Desember 2022 12:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan Usai Hadiri Acara Stranas PK, Jakarta, Selasa (20/12/2022). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan Usai Hadiri Acara Stranas PK, Jakarta, Selasa (20/12/2022). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan waktu bongkar muat alias dwelling time di pelabuhan Indonesia berhasil dipersingkat secara signifikan. Ia bercerita 6 tahun lalu, proses ini membutuhkan waktu seminggu, sekarang bisa dipersingkat hingga 2 hari.
ADVERTISEMENT
Menurut definisi World Bank, dwelling time adalah waktu yang dihitung mulai dari kontainer dibongkar muat dan diangkat (unloading) dari kapal sampai kontainer tersebut meninggalkan terminal pelabuhan.
Berkat penyingkatan waktu bongkar muat tersebut, Indonesia termasuk dalam negara yang memiliki kinerja pelabuhan terbaik di posisi ke-9. Ia juga menekankan Indonesia satu-satunya negara Asia Tenggara yang masuk jajaran tersebut.
Luhut menekankan keberhasilan ini disebabkan oleh sistem digitalisasi yang mulai diimplementasikan di pelabuhan-pelabuhan.
Sambutan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan di acara Green Port Awards, Kemenkomarves, Rabu (28/12/2022). Foto: Nabil Jahja/kumparan
"Kita satu satunya negara di Asia Tenggara yang masuk ke dalam 20 besar dengan performa pelabuhan yang baik. (Peringkat) di atas (bersama) negara-negara maju lainnya seperti Prancis, Yunani, Jerman, Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Kanada. Kenapa ini bisa terjadi? Karena kita semua bekerja bersama-sama kompak untuk digitalisasi,” tuturnya bangga.
ADVERTISEMENT
Salah satu implementasi digitalisasi yang mempersingkat dwelling time adalah transaksi elektronik. Tidak hanya itu, digitalisasi ini juga berfungsi menekan jumlah korupsi yang terjadi di pelabuhan.
“Vendor juga dulu masih bayar cash, sekarang vendor semua digitalisasi jadi itu akan mengurangi korupsi, inefisiensi, dan OTT yang ramai dibicarakan akhir-akhir ini,” ujar Luhut secara daring.