Luhut: Ada Pergeseran, Wisatawan Berpengeluaran Tinggi Lebih Diutamakan

1 Desember 2021 17:25 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau Tempat Pengolahan Sampah Reduce. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau Tempat Pengolahan Sampah Reduce. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membahas percepatan pengembangan 5 destinasi pariwisata super prioritas (DPSP). Sebab saat ini pariwisata di Indonesia masih terpusat di Bali.
ADVERTISEMENT
"Wisatawan mancanegara masih terkonsentrasi di Bali. Jangankan mancanegara, dalam negeri pun saya lihat masih banyak ke Bali. Sejak 2015 hingga 2019 kunjungan wisman ke Bali kian mengalami peningkatan, kontribusi 63,4 persen," ujar Luhut dalam rakor terkait DPSP, Rabu (1/12).
Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan di Balai Hutan Manggrove Wilayah I, Kota Denpasar, Bali, Kamis (25/11). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Akibat COVID-19, menurut Luhut terjadi pergeseran paradigma dari pariwisata berbasis kuantitas menjadi pariwisata berkualitas. "Wisatawan berpengeluaran tinggi lebih diutamakan dibandingkan tingginya jumlah wisatawan dengan pengeluaran rendah," tuturnya.
Pada 2018, kata dia, pengeluaran turis per malam Indonesia masih rendah. Ini dibandingkan dengan destinasi tujuan lain di ASEAN. "Ini chart menunjukkan kita paling rendah dengan Malaysia, Jepang dan seterusnya. Nah kita harus buat yang berkualitas," tutupnya.
Adapun 5 destinasi pariwisata super prioritas yakni Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo.
ADVERTISEMENT
"Percepatan pengembangan 5 destinasi pariwisata super super prioritas tahun 2022 ini harus kita sikapi dengan baik karena menurut saya kalau ini berhasil dimainin saja, berhasil dibuat, yakin akan punya dampak yang besar kepada Indonesia ke depan," ujarnya.