Luhut Akan Umumkan PLTU yang Dipensiunkan di G20, Saham Sektor Batu Bara Ambrol!

Foto udara area Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di wilayah Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo Utara, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (19/9/2022). Foto: ANTARA FOTO/Jojon

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut B Panjaitan, menegaskan Indonesia berkomitmen untuk aktif mengurangi emisi karbon. Salah satunya pemerintah siap umumkan pensiun dini PLTU di acara puncak KTT G20 di Bali, pekan depan.

Hal tersebut dikatakan Luhut saat pertemuan COP 27 di Sharm El-Sheikh, Mesir, Selasa (8/10) lalu. Dia menjelaskan bahwa dalam upaya mengurangi emisi karbon perlu adanya kolaborasi, maka bisa bermanfaat bagi masa depan.

"Pada kesempatan yang baik ini di COP 27, saya mengajak semua orang untuk bisa menghadiri puncak acara KTT G20, Presidential Summit di Bali. Kami akan mengumumkan salah satu langkah sukses kami dalam menghentikan operasional pembangkit batubara dan mengubahnya ke pembangkit berbasis EBT," ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Kamis (10/11).

Luhut menilai untuk bisa mengakselerasi target new zero emission (NZE) di tahun 2060 diperlukan akselerasi sistem dan juga memperkaya framework dalam transisi energi.

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri IDIC International Seminar LPS di The Westin Resort Nusa Dua Bali. Foto: Dok. LPS

Adapun PT PLN (Persero) akan mempensiunkan PLTU nya secara bertahap. Menurut Luhut, hal ini memerlukan kerja sama karena untuk menjalankan proyek tersebut butuh investasi yang tidak sedikit.

"Kami sangat terbuka atas kolaborasi dengan para partner dan juga negara tetangga. Kami akan menjelaskan success story kerja sama kami dengan Jepang untuk bisa menurunkan emisi global," tandasnya.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan pensiun dini PLTU merupakan inisiatif PLN dalam mempercepat tercapainya target NZE di 2060. PLN akan mempensiunkan 6,7 Giga Watt (GW) PLTU pada 2040 mendatang dan total 16 GW hingga 2060.

Saham Batu Bara Kompak Anjlok

Ilustrasi tambang batu bara Indika Energy. Foto: Indika Energy

Hal tersebut pun juga menjadi penekan bagi saham sektor bara yang kompak turun pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (10/11). Apalagi Menurut bursa ICE Newcastle (Australia), harga batu bara kontrak Desember 2022 turun drastis 7,22 persen menjadi USD 300.15 per ton.

Bahkan saham-saham sektor baru bara masuk dalam jajaran top losers sore ini, di antaranya:

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 1.550 poin (3,7 persen) ke 40.375

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) turun 160 poin (4,4 persen) ke 3.470

PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) turun 425 poin (6,07 persen) ke 6.575

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 190 poin (5,19 persen) ke 3.470

PT Indika Energy Tbk (INDY) turun 200 poin (6,97 persen) ke 2.670