news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Luhut: Belum Ada Investasi China untuk Bangun Ibu Kota Baru RI

3 September 2019 15:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera China. Foto: Stringer/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Bendera China. Foto: Stringer/Reuters
ADVERTISEMENT
China dikabarkan tertarik untuk ikut andil membangun ibu kota baru Indonesia di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. Salah satunya adalah mendukung pembangunan sarana transportasi di sana.
ADVERTISEMENT
Tapi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, investasi dari China untuk mendanai pembangunan ibu kota baru belum ada yang masuk.
"Enggak ada sama sekali. Sama sekali belum ada. Dia bilang kami (China) punya kemampuan," kata Luhut saat ditemui di Jakarta, Selasa (3/9).
Menurut dia, hingga saat ini belum ada satu dana pun yang masuk dari negeri Tirai Bambu untuk pembangunan di sana. Luhut menuturkan dana yang disiapkan Indonesia masih cukup.
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Tapi tadi saya bicara dengan Kepala Bappenas (Bambang Brodjonegoro) bahwa kita semua cukup kok (dari segini pendanaan)," sebutnya.
Seperti diketahui, biaya yang dibutuhkan untuk pemindahan ibu kota baru mencapai Rp 466 triliun. Porsi negara dalam APBN hanya 19 persen, sisanya bakal dibiayain oleh swasta dan kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terdapat 3 tahapan utama pembangunan ibu kota baru. Pertama, 2019-2020 mendesain ibu kota baru.
Pada 2020, pembangunan infrastruktur dasar ibu kota baru bakal dilakukan. Lalu selama 2020-2024 bakal dilakukan pembangunan rumah dan perkantoran. Pada 2023-2024 bakal dilakukan proses pemindahan ibu kota.