Luhut Berharap Kisruh Manajemen dan Pilot Garuda Segera Selesai

25 Juni 2018 20:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Rivan Awal Ringga/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Rivan Awal Ringga/Antara)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi langkah mediasi yang dilakukan oleh manajemen PT Garuda Indonesia Tbk dengan Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga). Menurut Luhut, kedua belah pihak harus saling melakukan evaluasi demi mencapai titik temu.
ADVERTISEMENT
“Saya kira bagus. Ya tentu pemerintah harus koreksi diri juga, tapi juga dari asosiasi serikat pekerja enggak boleh semaunya. Jadi saya beri waktu lagi untuk teknis negosiasikan antara sekarang ke Jumat,” ungkap Luhut di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (26/6).
Luhut berharap dengan adanya mediasi tersebut kedua belah pihak dapat menemukan kesepakatan bersama. Sebab menurut Luhut, sebenarnya tidak ada masalah mendasar seperti yang digaungkan selama ini, yaitu mengenai gaji pilot. Kata Luhut, besaran gaji yang diterima pilot Indonesia sangat baik.
“Kan selalu masalah itu mengenai gaji. Nah gaji pilot kita kan bagus antara Rp 75 juta sampai Rp 150 juta, jadi enggak ada masalah gaji. Masalahnya menyangkut efisiensi, menyangkut security, menyangkut ya kayak-kayak gitu,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan, APG bersama Sekarga menuntut dilakukannya restrukturisasi jumlah direksi. Mereka juga meminta pergantian direksi Garuda Indonesia dari kalangan profesional di bidang penerbangan dan internal perusahaan.
Tuntutan tersebut diajukan setelah mereka menilai terdapat beberapa masalah di tubuh manajemen emiten berkode GIAA tersebut. Sepanjang 2017 Garuda menderita kerugian bersih (nett loss) USD 213,4 juta.
Padahal, periode yang sama tahun sebelumnya Garuda untung USD 9,36 juta. Selain itu, nilai saham Garuda juga mengalami penurunan dari Rp 750 per saham dari 2011 menjadi Rp 292 per saham per 25 April 2018.