Luhut: Bisnis Daur Ulang Sampah Bisa Serap 3,3 Juta Pekerja

25 Agustus 2020 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jutaan orang kehilangan pekerjaan akibat merebaknya pandemi COVID-19. Terbatasnya pergerakan sektor industri telah membuat banyak perusahaan kesulitan secara finansial hingga merumahkan pekerja.
ADVERTISEMENT
Menurut Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, ada sektor yang masih berpeluang untuk menciptakan lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja. Salah satunya adalah pengelolaan sampah yang hingga saat ini masih menjadi persoalan di Indonesia.
Luhut mengatakan, bila sampah tersebut dikelola dengan baik, ada potensi terbukanya jutaan lapangan kerja. Industri daur ulang ini ia perkirakan mampu menyerap hingga 3,3 juta tenaga kerja.
"Penerapan ekonomi sirkular dalam pengelolaan bank sampah, membuka lapangan kerja lebih dari 120 ribu lapangan kerja baru dengan industri daur ulang, serta 3,3 juta pekerja informal pendukung," ujar Luhut saat meluncurkan Packaging Recovery Organization yang diinisiasi Praise, Selasa (25/8).
Ilustrasi Bank Sampah. Foto: ANTARAFOTO/FB Anggoro
Luhut memberi contoh, Lombok menjadi salah satu daerah yang telah menerapkan praktik pengelolaan sampah yang cukup baik. Pengelolaan bank sampah di Lombok, menurut Luhut, saat ini mampu memberikan kesempatan kerja kepada 2 ribu kepala keluarga.
ADVERTISEMENT
Bank sampah yang dikelola secara serius itu, kata Luhut, mampu mengumpulkan serta menjual sampah hingga 50 ton per tahun.
"Sebagai contoh bank sampah induk di Lombok yang memiliki nasabah lebih dari 2 ribu KK. Saya sudah melihat sendiri, dilakukan sederhana, tapi betul-betul mereka komit untuk menyelesaikan itu, dan menjadi sirkular ekonomi sendiri," pungkasnya.
"Mereka telah berhasil memilah, mengumpulkan, dan menjual sampah plastik sejumlah 50 ton per tahun," sambung Luhut.