Luhut: Efek Ganda MotoGP Mandalika 2022 Capai Rp 606 M

9 September 2022 14:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan berfoto di depan tulisan dan lambang sirkuit Mandalika di kompleks Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Senin (21/3/2022). Foto: Andika Wahyu/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan berfoto di depan tulisan dan lambang sirkuit Mandalika di kompleks Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Senin (21/3/2022). Foto: Andika Wahyu/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B Pandjaitan mengatakan, perkembangan wisata di Indonesia terbantu oleh agenda berskala internasional, salah satunya MotoGP 2022 di Mandalika.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, perhelatan besar tersebut telah berdampak positif berupa mendatangkan multiplier effect atau efek ganda kepada perekonomian lokal di sekitar Mandalika.
"Manfaat yang kita dapatkan contoh dari event MotoGP Mandalika Februari lalu, memberikan multiplier effect bagi ekonomi lokal mencapai Rp 606 miliar," kata Luhut saat Investment Forum: 5 Super Priority Tourism Destinations, Jumat (9/9).
Dia melanjutkan, ajang MotoGP 2022 tersebut juga membuat tingkat hunian di hotel-hotel sekitar Mandalika meningkat, terdapat 24.768 kamar yang dihuni oleh tamu perhelatan tersebut.
"Potensi penonton mencapai 100 ribu orang, kita mampu memenuhi 25 persen kebutuhan kamar ini menjadi contoh potensi yang perlu dicermati," ujarnya.
Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Kamis (1/12/2021). Foto: Kemenko Marves
Dengan demikian, Luhut mendorong pengembangan pariwisata terutama di 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yakni Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang.
ADVERTISEMENT
Selain MotoGP, dia memaparkan beberapa ajang internasional lain seperti Presidensi G20 di Bali, lomba balap F1 H2O di Danau Toba, dan KTT Asean di Labuan Bajo pada tahun 2023. Hal ini, kata Luhut, menunjukkan kepercayaan internasional kepada Indonesia makin tinggi.
"Dari rata-rata length of stay di Mandalika, labuan Bajo dan Likupang saat ini cukup baik, yaitu sekitar 3-5 hari sementara Borobudur dan danau Toba hanya sekitar 1-2 hari," ungkapnya.
Selain itu, Luhut juga menyebutkan rata-rata expenditure atau pengeluaran wisatawan asing saat ini berada di angka USD 500-1000 ketika berkunjung ke Mandalika, Labuan Bajo, dan Borobudur, dan Likupang. Sementara di Danau Toba, kata dia, pengeluaran wisatawan masih terbilang minim.
"Oleh karena itu kita harus melakukan optimalisasi pengembangan sektor pariwisata khususnya dari sisi aksesibilitas, amenitas, dan atraksi yang mana sumber dananya tidak hanya mengandalkan dari APBN dan APBD saja tetapi tentu saja dari investasi baik dalam maupun asing," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Dia mengucapkan, realisasi investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mencapai Rp 5,31 triliun sepanjang 2020 hingga kuartal I 2022.
"Saya titip Menteri Bahlil untuk menjaga kepercayaan investor, mengawal kemudahan investasi dengan tetap memperhatikan lingkungan dan kearifan lokal, melakukan percepatan proses perizinan dan pemberian insentif investasi," tandasnya.