Luhut: Ekonomi Indonesia Tidak Pernah Bergantung Pada China

27 November 2018 20:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan saat menghadiri Forum Merdeka Barat 9 terkait IMF 2018 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (17/9). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan saat menghadiri Forum Merdeka Barat 9 terkait IMF 2018 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (17/9). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B Pandjaitan, menegaskan bahwa Indonesia tidak pernah bergantung secara ekonomi atau kerja sama perdagangan kepada satu negara asing, dalam hal ini adalah China.
ADVERTISEMENT
Hal ini diutarakan Luhut kepada awak media seusai memberikan sambutan di acara, Indonesia-China 5 Years of Comprehensive Strategic Partnership, di Jakarta, Selasa (27/11).
“Kita tidak pernah bergantung secara ekonomi kepada China, trade partner ekonomi Indonesia juga bukan hanya China. Sekali lagi saya koreksi di sini, Indonesia tidak pernah tergantung dengan satu negara pun,” ujar Luhut dalam keterangan tertulis.
Luhut lalu menjelaskan, ke depan Indonesia tetap akan bekerja sama terutama di bidang perdagangan dengan negara mana pun di dunia, dan tetap berpegang teguh kepada prinsip saling menguntungkan.
“Termasuk dengan China kita tetap berpegang kepada prinsip saling menguntungkan. Saya katakan sekali lagi, kita tidak ingin investasi hanya untuk ambil raw material, kita harus melihat nilai tambah, seperti yang saya sampaikan tadi, kita harus lihat investasi alih teknologi, investasi ramah lingkungan dan investasi dengan menggunakan SDM Indonesia sebanyak mungkin,” jelasnya.
Menko Maritim Luhut Panjaitan (Foto: Dok. Kemenko Maritim)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Maritim Luhut Panjaitan (Foto: Dok. Kemenko Maritim)
Pada kesempatan yang sama, terkait dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung di Buenos Aires, Argentina pada 30 November hingga 1 Desember 2018, Luhut mengemukakan sikap Indonesia pada pertemuan kelompok 19 negara plus Uni Eropa tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut Luhut, Indonesia akan memperjuangkan perdagangan yang adil bagi seluruh negara-negara di dunia.
“Dan yang tidak kalah penting, Indonesia juga akan mendorong kepentingan multilateral dan bukan hanya bilateral saja,” kata Luhut.
“Menurut hemat kami, trade war itu jangan pula berkepanjangan, karena itu merugikan kita semua, dan terutama pasar negara berkembang akan banyak kena di situ. Kita beruntung, Indonesia melihat itu sebagai keuntungan bagi kita. Dikarenakan kita bisa bekerja sama dengan negara-negara yang terdampak trade war untuk merelokasi usahanya ke Indonesia,” tutupnya.
Adapun, salah satu harapan yang mengemuka jauh sebelum pertemuan digelar adalah meredanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.