Luhut: Pemerintah Mau Tanam Mangrove Besar-besaran, Target 620 Ribu Ha di 2024

30 Maret 2021 13:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara wisata Hutan Mangrove Sungai Jingkem di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Foto: Fakhri Hermansyah/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara wisata Hutan Mangrove Sungai Jingkem di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Foto: Fakhri Hermansyah/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, memastikan pihaknya mendukung potensi kelautan dan perikanan di Indonesia. Tidak hanya fokus soal perikanan, Luhut memastikan pemerintah juga memperhatikan kelestarian mangrove.
ADVERTISEMENT
“Untuk program mangrove pemerintah Indonesia akan melakukan penanaman dan rehabilitasi mangrove besar-besaran 620 ribu hektar selama 4 tahun sampai 2024,” kata Luhut saat webinar yang digelar KKP, Selasa (30/3).
Luhut tidak membeberkan di mana saja lokasinya. Ia hanya mengungkapkan untuk tahun 2021 pihaknya menargetkan penanaman dan rehabilitasi mangrove bisa mencapai 150 ribu hektare.
“Kita semua tahu bahwa Indonesia adalah salah satu ekosistem mangrove dan perikanan terbesar,” ujar Luhut.
Luhut ajak Bos IMF keliling Cilincing, Jakut. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Dari segi bisnis sektor perikanan dan kelautan, Luhut menjelaskan pemerintah sedang mengembangkan ekonomi biru atau berkelanjutan. Artinya, meminimalkan dampak lingkungan dalam mengelola ekonomi dan memulihkan kesehatan laut.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen pada pengelolaan kelautan yang berkelanjutan yang menyeimbangkan keamanan pangan dan tujuan ekonomi dan bisnis, serta kelestarian ekologi,” ujar Luhut.
ADVERTISEMENT
Luhut mengakui, sektor kelautan dan perikanan juga terdampak pandemi COVID-19. Untuk itu, kata Luhut, pemerintah telah menggelontorkan dana triliunan rupiah di program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Dana tersebut juga termasuk dialokasikan ke sektor kelautan dan perikanan. Selain itu, stimulus PEN juga menyasar program padat karya.
“Program PEN ini tidak hanya berkenaan dengan kelautan, namun juga mendukung program padat karya. Masyarakat menerima manfaat secara langsung,” tutur Luhut.