news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Luhut: Pemulihan Pariwisata RI Butuh Waktu, Paling Cepat 10 Bulan

13 Agustus 2020 14:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan saat deklarasi pembukaan wisata domestik di Bali. Foto: Pemprov Bali
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan saat deklarasi pembukaan wisata domestik di Bali. Foto: Pemprov Bali
ADVERTISEMENT
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, butuh waktu yang cukup lama untuk memulihkan kembali industri pariwisata di Indonesia. Menurutnya, paling cepat dibutuhkan waktu sekitar sepuluh bulan agar pariwisata kembali normal.
ADVERTISEMENT
"Pemulihan sektor pariwisata ini perlu waktu dan tidak mudah, dan ini yang paling cepat sebenarnya sepuluh bulan," ujar Luhut dalam rakernas Apindo, Kamis (13/8).
Menurut Luhut, pemerintah akan fokus untuk menarik minat wisatawan domestik dibandingkan wisatawan mancanegara. Apalagi, saat ini sejumlah daerah destinasi wisata seperti Bali dan Banyuwangi sudah mulai membuka kegiatan untuk menarik wisatawan.
"Pemulihan pariwisata kita fokus (wisawatan) domestik. Kita mau turis domestik itu sampai 70 persen. Nah turis asing, kita pikir sampai akhir tahun belum akan terima. Biar kita konsolidasi sendiri," jelasnya.
Dua orang wisatawan mancanegara berada di kawasan Pantai Seminyak yang masih ditutup dari kunjungan wisatawan di Badung, Bali. Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
Dia pun menjelaskan, perputaran uang masyarakat untuk berkunjung ke luar negeri bisa dialihkan ke dalam negeri. Mulai dari kegiatan umrah hingga berobat ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Saya lapor ke Presiden kemarin, duit di di kita ini cukup banyak, kan yang umrah tidak ada. Itu setiap tahun hampir 500 ribu sampai satu juta orang. Kan itu orang yang punya dana, yang umrah. Kemudian orang yang berobat ke Singapura, ke Penang di Malaysia, kan enggak berobat. Dan itu hampir semua kita hitung mungkin hampir puluhan miliar dolar AS. Nah itu kita ingin belanjakan dalam negeri," tambahnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Juni 2020 hanya sebesar 160,3 ribu kunjungan. Jumlah ini turun 2,06 persen dibandingkan Mei 2020, namun turun cukup dalam dari Juni 2019 sebesar 88,82 persen.
Secara kumulatif dari Januari hingga Juni 2020, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 3,09 juta kunjungan. Jumlah ini bahkan turun 59,96 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 7,72 juta kunjungan.
ADVERTISEMENT