Luhut Sebut RI Naik Kelas, Bank Dunia Ungkap Data Berbeda

1 Juli 2020 19:57 WIB
Luhut Panjaitan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Luhut Panjaitan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Indonesia berhasil naik kelas menjadi negara berpendapatan menengah ke atas (upper middle income), dari sebelumnya menengah ke bawah (lower middle income).
ADVERTISEMENT
Menurut Luhut, hasil penilaian itu baru diumumkan pada hari ini. Dia pun terkejut dengan kenaikan kelas di tengah pandemi saat ini.
Namun berdasarkan laman resmi Bank Dunia, Rabu (1/7), Indonesia saat ini masih tercatat sebagai lower middle income. Dalam klasifikasi per Juli 2019 tersebut, Indonesia masih masuk negara berpenghasilan menengah ke bawah bersama dengan India, Myanmar, hingga Zimbabwe.
Bank Dunia mengelompokkan negara menjadi empat kategori berdasarkan Gross National Income (GNI). GNI adalah total pendapatan warga negara domestik dan asing yang diklaim oleh penduduk dan yang terdiri dari Produk Domestik Bruto (PDB) ditambah faktor pendapatan yang diterima oleh warga asing, dikurangi pendapatan yang diperoleh dalam ekonomi domestik oleh orang non-penduduk.
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
Dalam data tersebut, Bank Dunia juga menuliskan bahwa GNI Indonesia per kapita sebesar USD 3.840 per tahun.
ADVERTISEMENT
Ada empat kategori negara dalam klasifikasi Bank Dunia. Pertama, negara berpendapatan rendah (lower income country), dengan GNI per kapita di bawah USD 1.026 per tahun.
Kedua, negara disebut berpendapatan menengah ke bawah (lower middle income country) jika GNI per kapitanya USD 1.026-3.995 per tahun.
Ketiga, berpendapatan menengah ke atas (upper middle income country) memiliki GNI per kapita USD 3.996-12.375 per tahun.
Dan keempat, negara pendapatan tinggi (high income country) alias negara maju dengan GNI per kapita di atas USD 12.375 per tahun.
Dengan GNI Indonesia per kapita USD 3.840 tersebut, artinya Indonesia masih masuk dalam lower middle income country.
Terkait perbedaan data tersebut, Juru Bicara Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi, mengatakan bahwa hasil penilaian Bank Dunia terbaru memang belum dipublikasikan secara luas. Penilaian tersebut pun baru diumumkan hari ini kepada pemerintah.
ADVERTISEMENT
“Betul (laporan resminya belum dipublikasikan),” kata Jodi kepada kumparan, Rabu (1/7).
Menurut dia, Bank Dunia mencatat GNI Indonesia per kapita sebesar USD 4.050 per tahun, naik dari posisi sebelumnya USD 3.840 per tahun.
“Berdasarkan assessment World Bank - yang diumumkan tanggal 1 Juli 2020 - GNI per kapita Indonesia naik menjadi USD 4.050 dari posisi sebelumnya USD 3.840. Dengan demikian posisi Indonesia GNI naik dari lower middle income menjadi upper middle income country,” jelasnya.
Pertumbuhan Ekonomi Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Selain Indonesia, ada tiga negara yang naik statusnya dari low income menjadi lower middle income, yaitu Benin, Nepal, dan Tanzania.
Sementara itu, ada tiga negara yang justru mengalami penurunan status, yaitu Sri lanka dan Aljazair yang turun dari upper ke lower middle income. Selain itu, ada juga Sudan yang turun dari lower middle income ke low income country.
ADVERTISEMENT
“Tiga negara naik dari upper middle income menjadi high income adalah Rumania, Mauritius, Nauru,” tambahnya.
Pihak Bank Dunia hingga saat ini belum memberikan tanggapan terkait kenaikan kelas Indonesia. kumparan juga telah mencoba untuk menghubungi perwakilan Bank Dunia di Indonesia, namun belum mendapatkan respons.