Luhut Siapkan Bali Jadi Family Office, Minta Jokowi Terbitkan Aturannya

5 Juni 2024 17:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan berkunjung ke Kawasan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI), Selasa (28/2/2023).  Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan berkunjung ke Kawasan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI), Selasa (28/2/2023). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, tertarik membuat family office di Bali. Menurutnya, pembangunan family office berpotensi menambah penerimaan negara.
ADVERTISEMENT
Luhut menjelaskan dengan adanya family office membuat orang asing dapat menaruh dana tanpa dikenakan bunga.
"Saya lapor Bapak Presiden supaya republik ini dapat duit, biar taruh duitnya di sini USD 100 miliar, USD 200 miliar secara bertahap, itu saya kira bagus karena kita juga sudah kasih golden visa ke tokoh-tokoh dunia," kata Luhut dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR RI, Rabu (5/6).
"Kita ada masukan family office. Apa itu family office? Saya juga baru tahu. Family office itu orang-orang luar menaruh dana di situ tanpa bunga, di Indonesia," tambahnya.
Luhut mengungkapkan family office telah dilakukan di berbagai negara mulai dari Singapura, Hong Kong, hingga Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
ADVERTISEMENT
"Di Singapura ada 1.500 family office, dan ada USD 1,6 triliun yang nangkring di Singapura. Saya lapor ke Bapak Presiden, masa enggak bisa Pak bikin ini," ujar Luhut.
Luhut menjelaskan banyak orang asing yang bertanya kepadanya apakah bisa menaruh dananya di Indonesia dengan adanya aturan common low dan abitration international.
Luhut mengaku telah meminta Presiden Jokowi untuk menerbitkan aturan common low dan abitration international supaya lebih aman untuk bisnis family office ini.
"Tapi mereka minta common low dan abitration international supaya secured. Yang kita pajak adalah investasi dia, dan mereka sangat senang dan sekarang kita siapkan Bali untuk menjadi tempat itu," tutur Luhut.
"Jadi saya mohon dari parlemen juga dan kami sedang menyiapkan ini dan kami juga baru telepon dengan 6 konsultan untuk finalisasi, sebelum bawa ini ke ratas, karena menurut hemat saya ini suatu perubahan luar biasa karena orang-orang kaya itu bilang ke saya waktu di Bali," tambahnya.
ADVERTISEMENT