Luhut soal 500 TKA China Kembali Kerja di Sultra: Tenaga Lokal Mana Cukup

25 Juli 2020 21:27 WIB
Mantan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019).
 Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Kehadiran tenaga kerja asing (TKA) selalu menjadi perdebatan di masyarakat. Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pun buka suara. Luhut menegaskan, impor tenaga kerja asing dilakukan karena ketersediaan pekerja terampil yang kurang.
ADVERTISEMENT
“Kalian harus mendidik tenaga kerja lokal karena kita enggak punya cukup. Mana ada yang bisa cukup, di Konawe Utara mana yang cukup. Di Halmahera mana yang cukup? Kalau ada yang bilang cukup, datang ke saya,” ungkap Luhut dalam Webinar Investasi di Tengah Pandemi, Sabtu (25/7).
Seperti diketahui, ada sekitar 500 TKA dari China yang kembali bekerja di Konawe, Sultra. Menurut Luhut hal tersebut harusnya tidak dipermasalahkan oleh masyarakat.
Sejumlah pekerja di Morowali, Sulawesi Tengah Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sebab, kehadiran TKA itu justru akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia. TKA ini akan mendidik dan mencetak tenaga kerja baru asal Indonesia. Yang dicetak yaitu tenaga ahli, bukan tenaga kasar yang tidak punya skill khusus.
“Kemarin ada datang 500 TKA. Anda tahu 500 ini ciptakan lapangan 5.000 ahli bukan lapangan kerja tukang pacul, tidak lapangan kerja operator,” tegas Luhut.
ADVERTISEMENT
Hal ini terjadi, menurut Luhut dikarenakan pemerintah Indonesia mengizinkan TKA masuk dengan syarat yaitu mewajibkan investor yang datang untuk melakukan transfer ilmu dan teknologi.
Luhut mengklaim investor asal China tersebut setuju. Bahkan, investor tersebut bersedia membangun politeknik di dekat lokasi pabrik, bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian.
“Transfer teknologi mereka juga mau. Contohnya bagaimana mengesktrak cobalt dari nickel ore, sehingga kita tidak perlu lagi impor dari Afrika,” tandasnya.