Luhut Soal Campuri Urusan Pertahanan: Jangan Bilang Saya Menteri Segala Urusan

26 Februari 2020 17:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kerap dijuluki sebagai menteri segala urusan. Luhut sering kali berperan di berbagai sektor dan terlibat dalam urusan-urusan penting pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Gelar yang melekat pada dirinya itu, tampaknya cukup membuat luhut jengah. Terakhir, lawatan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke kantornya sebelum berangkat ke Abu Dhabi, kembali dinilai sebagai bentuk sang menteri ini memang mengurusi segala urusan.
Luhut membantah hal itu dan meminta untuk tak menyematkan julukan menteri segala urusan kepadanya.
“Jangan dibilang menteri segala urusan. Ada yang komentar Pak Luhut ngurusin pertahanan. Tidak Betul,” bantah Luhut di sela-sela menghadiri acara dialog ‘Merajut Konektivitas Ibu Kota Negara’ di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (26/2).
Ia kemudian menjelaskan bahwa kedatangan mantan Danjen Kopassus itu adalah untuk membahas mengenai investasi drone. Prabowo menyambangi Luhut pada Jumat (21/2), tiga hari sebelum berangkat ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Gaya Prabowo lepas burung elang milik Menhan UEA. Foto: Instagram / @dahnil_anzar_simanjuntak
“Yang betul adalah memang saya dikirim Presiden waktu itu mendampingi Mohammed bin Zayed (Putra Mahkota Abu Dhabi) dari Bogor sampai ke Jakarta, selanjutnya memproses perundingan kita mengenai investasi Uni Emirat Arab di Indonesia," jelas Luhut.
ADVERTISEMENT
Luhut beralasan, sudah semestinya menteri-menteri bekerja sama. Urusan teknis semisal soal pertahanan, tetap diurusi oleh Prabowo, sedangkan Luhut hanya menjadi mediator saja.
“Saya hanya mengeksploitasi, banyak bidang itu sampai urusin masjidnya, pertahanan, segala macam satu paket. Setelah semua jadi saya serahkan, 'ini Pak Menteri Agama'. Kemudian pertahanan, Pak Prabowo datang, 'ini Wo, sudah jelasin ini, lu kerjain sana tuh sudah beres. Jadi gua selesai ya'. Jadi saya hanya memediasi saja," tegasnya.
Atas dasar itu, ia tidak bisa menerima gelar berkonotasi negatif yang dilekatkan terhadapnya. Luhut menilai itu terjadi lantaran ketidakmengertian mereka semata.
“Enggak ada begitu, semua orang mengurusi bersama-sama, tidak ada satu pekerjaan yang bisa diselesaikan satu kementerian saja. Itu yang banyak mungkin maaf sekali lagi, pengamat enggak ngerti,” pungkas Luhut.
ADVERTISEMENT