Luhut soal Rombak Direksi BUMN: Rini sudah Minta Izin Presiden Jokowi

2 September 2019 21:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan di acara penutupan Our Ocean Conference 2018 di Nusa Dua Bali, (30/10). Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan di acara penutupan Our Ocean Conference 2018 di Nusa Dua Bali, (30/10). Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan
ADVERTISEMENT
Perombakan direksi perusahaan pelat merah oleh Menteri BUMN Rini Soemarno banyak dipertanyakan. Sebab, sebelumnya Presiden Jokowi melarang menterinya mengambil kebijakan strategis hingga pelantikannya sebagai presiden periode kedua digelar pada Oktober 2019.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan perombakan tersebut sudah diketahui Presiden Jokowi. Menurut dia, Rini sudah meminta izin presiden untuk mengambil kebijakan tersebut.
"Kan pasti Bu Rini harus ada izin beliau (Presiden), enggak mungkin sampai tanpa izin beliau," kata Luhut di Gedung BPPT, Jakarta Pusat, Senin (2/9).
Rini Soemarno merombak pejabat BUMN, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, PT perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.
Perombakan direksi perusahaan BUMN sempat menuai polemik saat Direktur Utama BRI Suprajarto digeser menjadi Direktur Utama BTN. Beberapa jam setelah RUPSLB BTN diumumkan pada Kamis pekan lalu, Suprajarto menolak dan memilih mundur dari jabatan tersebut.
ADVERTISEMENT
Hari ini, RUPSLB BRI digelar. Pemegang saham menunjuk Sunarso sebagai Direktur Utama BRI menggantikan Suprajarto. Sunarso sebelumnya menjabat Wakil Direktur Utama BRI.
Adapun posisi Wakil Direktur Utama BRI kini ditempati Catur Budi Harto. Selain itu, rapat pemegang saham juga memberhentikan 4 direktur BRI. Mereka adalah Direktur Human Capital R. Sophia Alizsa, Direktur Hubungan Kelembagaan Sis Apik Wijayanto, Direktur Manajemen Risiko Mohammad Irfan, dan Direktur Jaringan dan Layanan Osbal Saragi.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo, mengatakan perombakan dilakukan untuk penyegaran pengurus BRI. Dengan direksi baru, dia berharap bisa meningkat kinerja perusahaan perbankan nomor satu di Indonesia ini.
"Untuk penyegaran sambil untuk meningkatkan value BRI," katanya.
Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN, Rini Soemarno dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menghadiri acara program PNM Mekaar di Kemayoran, Jakarta. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
Sementara saat dimintai tanggapan soal sikap Suprajarto yang mengundurkan diri usai diangkat menjadi Direktur Utama BTN, Gatot mengaku tak tahu menahu langkah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kenapa? Kalau soal desain seperti itu bukan saya," ucapnya.
Adapun Komisaris Utama BRI, Andrinof Chaniago, mengatakan pergantian direksi ataupun komisaris bukanlah hal yang aneh sebab pengurus perusahaan selalu datang dan pergi sesuai penugasan.
Menurut dia, pemegang saham pasti punya satu tujuan bagaimana supaya perusahaan tumbuh dan terus jaga penyegaran.
"Tentu pergantian adalah hal biasa saja karena masa waktunya tidak lama dan ada pertukaran tempat. Jadi apa yang dilakukan hari ini hal yang biasa saja," jelasnya.