Luhut Tekankan Emisi Karbon RI Lebih Rendah dari AS, Termasuk Kebakaran Hutan

9 November 2022 21:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelar Seminar Internasional LPS atau Indonesia Deposit Insurance Corporation (LPS IDIC). Foto: Dok. LPS
zoom-in-whitePerbesar
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelar Seminar Internasional LPS atau Indonesia Deposit Insurance Corporation (LPS IDIC). Foto: Dok. LPS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan emisi karbon Indonesia hanya 2,3 ton per kapita. Emisi karbon tersebut lebih rendah dibanding Amerika Serikat sebesar 14,7 ton per kapita.
ADVERTISEMENT
Luhut menyebut negara-negara G20 menyumbang emisi karbon sebesar 80 persen secara global. Sedangkan standar emisi karbon sebesar 4,5 ton.
Dengan emisi karbon yang tercatat rendah, Luhut memastikan tidak ada yang bisa mendikte Indonesia. Angka emisi karbon yang dipaparkan Luhut bukan menjadi isu besar bagi Indonesia, melainkan bagi negara-negara maju.
Emisi Karbon Perkotaan Foto: Aly Song
"Kebakaran hutan dari dulu sampai sekarang, kita masih lebih baik daripada Amerika. Indonesia perlu transformasi ekonomi untuk pembangunan berkelanjutan (sustainable development)," sambungnya.
Luhut menuturkan, transisi energi memerlukan dekarbonisasi untuk konsumsi energi primer. Namun, transisi energi ini ia harapkan tidak menyeret dalam peningkatan emisi karbon.
"(Transisi energi) Indonesia dapat tumbuh apabila mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Konsumsi energi primer seperti transportasi menjadi penting untuk mengurangi emisi," kata Luhut.
ADVERTISEMENT
Luhut mengatakan, pemerintah menargetkan tidak ada kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil pada tahun 2035. Untuk itu, pemerintah mengatur alokasi dana untuk pengadaan mobil listrik mulai tahun 2023.