Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Luncurkan Gernas BBI, Pemerintah Dorong Digitalisasi UMKM hingga Ekspor
28 September 2022 21:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Penggunaan produk dalam negeri diyakini ikut mengambil andil dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi . Untuk itu, pemerintah telah meluncurkan program gerakan nasional bangga buatan Indonesia (Gernas BBI ) sebagai komitmen untuk mendukung digitalisasi UMKM dan peningkatan ekspor.
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat memberikan arahan kepada menteri, kepala lembaga, kepala daerah hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengenai afirmasi bangga buatan Indonesia. Hal ini dilakukan agar setiap K/L dan pemerintah daerah (pemda) dapat mengurangi pengadaan barang impor dan mendorong penggunaan barang-barang yang sebenarnya sudah bisa diproduksi di dalam negeri.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa strategi pengembangan UMKM disertai dengan akses pembiayaan dan kredit. Adapun sampai saat ini total kredit berada pada kisaran 21 persen, sementara Presiden Jokowi mewajibkan bank menyalurkan kredit minimal sebesar 30 persen dari total kredit pada tahun 2024.
"Strategi pengembangan pengembangan UMKM juga disertai dengan akses pembiayaan dan total kredit saat ini sekitar 21 persen dan bapak presiden minta 30 persen di tahun 2024," ujar Airlangga dalam acara kumparan Master Class Batch 3, Rabu (28/9).
Menurut dia, kontribusi UMKM terhadap PDB telah mencapai 61 persen dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja mencapai 97 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional. Hal ini tentunya akan menciptakan lapangan kerja dan juga menangani angka kemiskinan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Demi mewujudkan target itu, kata dia, kebijakan seperti kredit usaha rakyat (KUR), pembiayaan ultra mikro (Umi) sebagai program tahap lanjutan dari program bantuan sosial menjadi kemandirian usaha yang menyasar usaha mikro, penjaminan kredit modal kerja hingga kebijakan terkait dengan perpajakan final di web.
"Pemerintah terus mengintegrasikan program yang sudah ada baik di hulu maupun hilir," ungkapnya.
Airlangga menilai program banpres produktif dan kartu pra kerja ikut meningkatkan jumlah UMKM yang produktif. Selain itu, beberapa program melalui program kemitraan dan bina lingkungan serta program corporate social responsibility (CSR) ikut membantu UMKM yang unbankable untuk bisa naik kelas dari sisi pembiayaan dengan inovasi digital.
Ia melihat, Indonesia sudah memasuki kebangkitan di era digitalisasi. Ia berharap pelayanan dari digitalisasi dapat lebih cepat, efektif dan efisien. "UMKM merupakan pilar yang penting agar dapat mampu naik kelas dan ini menjadi memperluas jumlah entrepreneur di Indonesia. Forum ini diharapkan UMKM bisa go modern go digital dan go global," pungkas Airlangga.
ADVERTISEMENT
****
Festival UMKM kumparan hadir kembali! Nantikan keseruannya di tanggal 25 - 27 Oktober 2022