Luncurkan Program Mentari, RI - Inggris Komitmen Kembangkan Energi Terbarukan

30 Juli 2020 15:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi energi ramah lingkungan di Pantai Baru, Bantul Foto: Resya Firmansyah/ kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi energi ramah lingkungan di Pantai Baru, Bantul Foto: Resya Firmansyah/ kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Inggris bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI meluncurkan program Mentari, Kamis (30/7). Program Mentari merupakan kemitraan energi rendah karbon Inggris-Indonesia guna mendukung upaya pemulihan ekonomi yang ramah lingkungan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Program Mentari bertujuan untuk membawa pengalaman Inggris dalam mengembangkan sektor ini, membenahi kerangka kerja regulasi terkait energi terbarukan yang akan menciptakan iklim usaha yang lebih baik. Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengungkapkan, Indonesia berkomitmen untuk memenuhi target energi terbarukan dan menurunkan emisi.
“Saat ini kami sedang mempersiapkan peraturan untuk meningkatkan pengembangan energi terbarukan, memprioritaskan pemanfaatannya untuk melistriki masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan kawasan terluar, sekaligus menargetkan untuk mengganti semua Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dalam tiga tahun ke depan,” ungkapnya saat webinar Peluncuran Mentari, Kamis (30/7).
Ia menuturkan Inisiatif Program Mentari benar-benar tepat waktu, karena akan menjadi bagian dari transisi energi bersih Indonesia. Ia optimistis program ini dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan mengurangi kemiskinan melalui pengembangan sektor energi terbarukan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatannya, potensi energi terbarukan (EBT) Indonesia adalah salah satu yang terbesar di dunia, sebesar 442 GW atau 6,5 kali kapasitas pembangkitan saat ini. Saat ini, Indonesia baru menggunakan 2,15 persen dari kapasitas tersebut– sehingga peluangnya masih sangat besar. Menyadari hal tersebut, Indonesia telah menetapkan target EBT untuk mencapai 23 persen dari total energi yang dihasilkan pada tahun 2025.
Energi Baru Terbarukan di Pantai Baru, Bantul Foto: Resya Firmansyah/ kumparan
Ia juga menuturkan, peralihan ke energi bersih menguntungkan semua pihak. Tidak saja mengurangi emisi berbahaya dan melindungi kelestarian lingkungan, namun pendekatan yang ramah lingkungan juga akan meningkatkan ketahanan energi dan membantu menyediakan listrik yang andal dan berbiaya rendah bagi seluruh rakyat Indonesia.
Inggris dalam hal ini dapat berkontribusi besar – melihat pengalamannya dalam transisi energi, termasuk menurunkan penggunaan batubara dalam negeri secara drastis dan menjalankan program kincir angin lepas pantai paling sukses di dunia.
ADVERTISEMENT
Program ini secara resmi diluncurkan pada 30 Juli dengan acara virtual yang dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Bapak Ego Syahrial. Bertindak selaku panelis adalah Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste Bapak Owen Jenkins, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Bapak FX Sutijastoto, serta Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Bapak Fabby Tumiwa.
Sementara itu Duta Besar Inggris Owen Jenkins mengatakan Indonesia berpotensi menjadi negara adidaya di sektor energi terbarukan. Menurutnya saat ini dunia tengah menghadapi tantangan pemulihan ekonomi yang lebih ramah lingkungan dan memasuki dekade kritis dalam mengatasi perubahan iklim.
“Saya senang Inggris dapat menjalin kemitraan dengan Indonesia guna mendukung transisi energi (yang lebih ramah lingkungan). Kemitraan kami melalui Program Mentari mendukung pengembangan energi bersih di Indonesia, sebuah proses transisi yang memungkinkan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pengentasan kemiskinan, akses energi yang aman dan terjangkau, serta penurunan emisi.” tambahnya.
ADVERTISEMENT