Mandiri Investasi Resmikan Operasional PLTMH Koro Kabalo, Kapasitas 2,2 Megawatt

3 November 2022 10:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peresmian PLTMH Koro Kabalo. Foto: Dok. Mandiri Investasi
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian PLTMH Koro Kabalo. Foto: Dok. Mandiri Investasi
ADVERTISEMENT
PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) meresmikan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Koro Kabalo pada Rabu (2/11). Pembangkit listrik berkapasitas produksi 2,2 megawatt (MW) tersebut merupakan salah satu anak usaha yang dikelola dalam portfolio Reksadana Penyertaan Terbatas Mandiri Infrastruktur Ekuitas (RDPT MIE).
ADVERTISEMENT
Komisaris Mandiri Investasi Riki Frindos mengatakan, pasokan listrik dari pembangkit tersebut akan memenuhi kebutuhan listrik di sejumlah wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, yang dinilai termasuk provinsi yang baik dalam pengendalian inflasi secara nasional serta pertumbuhan ekonomi yang pesat. Selain itu, wilayah tersebut juga dinilai memiliki potensi yang baik dan akan menguntungkan ke depannya
"Ya, kita lihat dan awasi bersama proyek ini saya optimis lokasi investasi yang dipilih juga berpengaruh,” ujar Riki dalam keterangannya, Kamis (3/11).
Sementara itu, Direktur Utama Mandiri Investasi Aliyahdin Saugi menjelaskan, salah satu sumber dana pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan itu berasal dari Reksadana Penyertaan Terbatas Mandiri Infrastruktur Ekuitas (RDPT MIE), yang didesain khusus untuk mendukung berbagai proyek infrastruktur yang mengedepankan ramah lingkungan berbasis EBT.
ADVERTISEMENT
“Hal itu sejalan dengan kebijakan pemerintah dan holding grup usaha kami: Bank Mandiri, sekaligus mendukung kebijakan pemerintah yang aktif mengedepankan pembangunan infrastruktur dan ekonomi ramah lingkungan,” tutur Adi.
Peresmian PLTMH Koro Kabalo. Foto: Dok. Mandiri Investasi
Dia menjelaskan, investasi pembangunan PLTMH Koro Kabalo berasal dari pendanaan Mandiri Investasi melalui dana kelolaan di RDPT MIE dan bauran utang yang berasal dari perbankan.
Listrik yang dihasilkan pembangkit listrik tersebut, langsung dibeli oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), yang telah melakukan penandatanganan power purchase agreement (PPA) dengan PT Trinusa beberapa waktu lalu. Pemerintah pun mendukung kemajuan industri EBT dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2022 yang mengatur industri EBT.
“Listrik dari PLTMH Koro Kabalo diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi rumah tangga, dan industri di Kota Palu dan wilayah lainnya, sehingga dapat meningkatkan perekonomian di Sulawesi Tengah, serta tentunya memberikan keuntungan bagi investor pemegang RDPT MIE,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain pembangunan PLTMH Koro Kabalo, Mandiri Investasi melalui RDPT MIE telah berinvestasi pada pembangunan empat PLTMH lainnya yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. Seluruh PLTMH tersebut telah beroperasi dengan total kapasitas produksi listrik mencapai 9,4 MW, termasuk listrik dari PLTMH Koro Kabalo.
Mandiri Investasi, selaku manajer investasi penerbit dan pengelola reksa dana, berencana melanjutkan kesuksesan operasional PLTMH Koro Kabalo, dengan menerbitkan reksa dana serupa untuk mendukung pembangunan PLTMH sejenis di berbagai wilayah lainnya.
Saat ini, RDPT MIE sedang mengembangkan pembangunan PLTMH di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kedua PLTMH itu rencananya akan dibangun pada tahun 2023, dan direncanakan dapat beroperasi pada tahun 2025.
“Kami optimistis, penerbitan RDPT MIE untuk mendukung pembangunan PLTMH di Bogor dan Banyumas, mendapat sambutan baik dari investor. Berkaca dari operasional PLTMH Koro Kabalo dan empat PLTMH lainnya, terbukti proyek infrastruktur berbasis EBT sangat prospektif," tambahnya.
ADVERTISEMENT