Mandiri Syariah dan BNI Syariah Dilebur ke BRIS, Bagaimana Nasib Nasabah?

13 Oktober 2020 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BRIsyariah dorong transaksi online termasuk lewat QRIS di aplikasi BRIS Online. Foto: BRIsyariah
zoom-in-whitePerbesar
BRIsyariah dorong transaksi online termasuk lewat QRIS di aplikasi BRIS Online. Foto: BRIsyariah
ADVERTISEMENT
Penandatanganan Perjanjian Penggabungan Bersyarat atau Conditional Merger Agreement (CMA) tiga bank syariah anak usaha bank BUMN, bakal membuat PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT BNI Syariah (BNIS) dilebur ke PT BRI Syariah Tbk (BRIS). Nantinya, bank hasil merger ini akan berganti nama pada Februari 2021.
ADVERTISEMENT
BRIS menjadi pemegang entitas yang menerima penggabungan ini atau surviving entity. Sedangkan BSM dan BNIS akan menjadi pemegang saham entitas yang menerima penggabungan ini.

Nasib nasabah BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri dengan adanya merger ini?

Ketua Tim Project Management Office yang juga Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Hery Gunardi, mengatakan hingga saat ini belum ada perubahan pada nasabah. Operasional masih dijalankan oleh ketiga bank sambil menunggu proses peresmian merger berlangsung tahun depan.
"Nasib nasabah sampai hari ini belum ada perubahan, masih berjalan seperti biasa. Jadi belum ada perubahan sama sekali sampai nanti dapat persetujuan dari OJK pasar modal dan OJK perbankan," kata dia dalam konferensi pers terkait Penandatanganan Conditional Merger Agreement Bank BUMN Syariah secara virtual, Selasa (13/10).
ADVERTISEMENT
Meski belum ada perubahan pada nasabah, kata Hery, ketiga bank ini sedang mempersiapkan peta produk pada layanan nasabah, termasuk cabang yang akan direlokasi. Selain itu, migrasi teknologi juga harus dilakukan.
Diakui Hery, proses merger akan berlangsung lama karena harus transisi dan migrasi secara bertahap. Tapi, dia belum bisa menyebutkan secara detail perubahannya sebelum disetujui OJK.
Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri, Hery Gunardi saat launching Mandiri Debit Co-branding, Kamis (3/10/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Jadi enggak mudah, dulu merger Mandiri tahun 1999-2000 itu proses persiapannya setahun. Ini insya allah juga setahun," ujar dia.
Setelah proses pemetaan ini diserahkan ke OJK dan mendapatkan persetujuan, akan digelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada BRIS. Setelah itu, resmilah ketiga bank syariah ini digabungkan.
"Semua itu sudah dipersiapkan dari Maret kemarin sampai Februari 2021. Jadi ini perjalanan panjang dan bertahap. Dan CMA harus diumumkan sekarang, kalau tidak nanti proses selanjutnya mundur," kata Hery.
ADVERTISEMENT
Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, juga memastikan layanan ketiga bank ini masih berjalan normal hingga saat ini. Dengan penggabungan ini, nasabah akan banyak menikmati layanan dari bank syariah milik BUMN.
"Bagi nasabah, manfaatnya akan dapat menikmati spektrum layanan syariah yang lebih lengkap dalam satu atap. Mulai dari umkm, wholesale, korporat, ritel, dan nasabah lainnya," ujarnya.