Manfaatkan Perang Dagang AS - China, Ganjar Genjot Ekspor Mebel Jateng

21 Juni 2020 23:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terima pengurus Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSBI) di kantornya. Foto: Dok. Humas Pemprov Jateng.
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terima pengurus Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSBI) di kantornya. Foto: Dok. Humas Pemprov Jateng.
ADVERTISEMENT
Aktivitas ekspor di Jawa Tengah turun selama masa pandemi COVID-19, terutama tekstil. Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
ADVERTISEMENT
Ganjar menjelaskan selama masa mandemi ini, dirinya tak memungkiri bila perekonomian secara keseluruhan sangat terpukul.
“Memang kalau bicara soal keseluruhan ya terpukul. Tapi kalau kita lihat petanya, ya itu sudah kita buat. Sudah ada peta yang kita share,” ujarnya dalam Webinar CoktroTV, Minggu (21/6).
Dari peta tersebut, Ganjar menyebut bila industri-industri besar atau menengah ke atas hingga kini masih bisa bertahan. Namun, pihaknya harus memberi stimulan, khususnya pada industri tekstil untuk tetap berproduksi.
“Dari industri ini saya kasih duit, ini ada duit 10 miliar kita bikin masker. Ini terutama perempuan dan disabilitas dan itu bisa jalan,” kata Ganjar.
Sejumlah Penerima Manfaat (Penyandang Disabilitas Fisik) dan pegawai balai sosial Prof. Dr. Soeharso memproduksi masker kain di Solo, Jawa Tengah, Senin (6/4). Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya
Menurut dia, industri tekstil ini terdampak dalam kegiatan ekspornya. Ganjar mengklaim ekspor tekstil Jateng sebenarnya nomor satu sebelum masa pandemi virus corona. Namun kini, terpengaruh lantaran industrinya juga tidak stabil.
ADVERTISEMENT
“Yang ekspor-ekspor ini turunnya enggak drastis, ini menarik. Hanya saja ini ekspor tekstil agak turun, Jateng ini ekspor tekstil tertinggi. Orderannya tinggi tapi kapalnya (industrinya) enggak gerak,” kata Ganjar.
Meski ekspor tekstil menurun, Ganjar menyebut ekspor dari industri mebel masih berjalan dengan baik. Hal itu, kata Ganjar, memanfaatkan momen perang dagang antara Amerika dengan China.
“Di tengah mereka (ekspor tekstil) yang kemarin turun, itu (ekspor) mebel masih menarik. Ekspor kita tertinggi ke AS. Ketika mereka dengan tiongkok betul-betul berantem gitu, kita manfaatkan. Ini (mebel) yang kemarin mereka dapet dari tiongkok, sekarang kita supply dari kita,” kata Ganjar.
Terlepas dari itu, Ganjar meminta warganya terutama para buruh dari industri tekstil untuk tidak khawatir. Ganjar juga mengimbau agar mereka tak berdemo.
ADVERTISEMENT
“Ini sudah mulai gerak. Kawan-kawan buruh tidak demo, sini ngomong sama saya. Ini lagi susah semua. Ini sudah mulai lagi, jadi sudah bisa dibuka lagi kerannya,” tegas Ganjar.