Mantan Dirut PTPN VIII, Wahyu, Meninggal Dunia

14 Agustus 2021 21:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan DIrut PTPN VIII, Wahyu. Foto: Arief Maulana via unpad.ac.id
zoom-in-whitePerbesar
Mantan DIrut PTPN VIII, Wahyu. Foto: Arief Maulana via unpad.ac.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mantan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII, Wahyu, meninggal pada hari ini, Sabtu (14/8). Wahyu meninggal di RS Edelweis Bandung, Jawa Barat, pukul 18.45 WIB.
ADVERTISEMENT
"Keluarga besar 0x92 (Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Angkatan 1992) mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Kang Dr. Ir. Wahyu, M.M. (alumnus Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Angkatan 1986) pada hari Sabtu (14 Agustus 2021), pukul 18.45 di RS Edelweis Bandung," demikian pesan yang diterima kumparan.
Karier Wahyu di BUMN cukup panjang. Dia pernah menjadi Direktur Bulog. Dia juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertani (Persero) berdasarkan SK Menteri BUMN No.SK-252/MBU/11/2016 tanggal 7 November 2016.
Wahyu mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Dirut PTPN VIII. Dalam channel Youtube Wahyu Raja Galuh yang diposting pada 13 April 2020, dia membeberkan alasan pengunduran dirinya.
"Yang pasti kenapa resign itu sudah niat sejak lama mencoba mengalihkan duniawi. Sepeti bekerja di BUMN, di tempat lain menjadi kehidupan yang lebih mengedepankan bekal akhirat nanti. Itu memang sudah menjadi niat dan akan dilaksanakan dalam waktu yang tidak ditentukan," katanya.
ADVERTISEMENT
Wahyu juga mengatakan ada lingkungan eksternal yang memaksanya untuk segera meninggalkan PTPN VIII. "Ada lingkungan eksternal yang memaksa saya untuk segera meninggalkan PTPN VIII, itu pasti banyak alasan. Salah satu adalah kebijakan yang tidak sesuai prinsip manajemen modern," ujarnya
"Yang kedua ada desakan yang menyebabkan saya tidak merasa cocok bekerja dengan tim yang disebut holding perkebunan."
Adapun bertepatan dengan pengunduran dirinya, Menteri BUMN Erick Thohir pada Mei 2020 merombak habis-habisan 13 PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN. Dalam perombakan itu, dia menghapus jabatan direktur utama pada setiap PTPN, kecuali PTPN III (Persero) yang merupakan induk holding.
Dengan perombakan itu, mulai dari PTPN I, PTPN II, PTPN IV, hingga PTPN XIV hanya memiliki satu direktur saja. Sedangkan PTPN III yang merupakan induk holding masih memiliki jabatan struktural direksi yang lengkap, mulai dari direktur utama, wakil direktur utama, hingga direktur pemasaran.
ADVERTISEMENT