Marak Aksi Ambil Untung, IHSG Berpotensi Melemah

22 Oktober 2019 8:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih mengalami pelemahan. Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christopher Jordan mengatakan diperkirakan pelemahan itu terjadi karena adanya aksi ambil untung atau profit taking dalam jangka pendek.
ADVERTISEMENT
Dennies memperkirakan pelemahan IHSG hari ini dengan resistance 2 di level 6.246, resistance 1 di level 6.222, support 1 di level 6.181 dan support 2 di level 6.164.
"IHSG diprediksi melemah, Candlestick membentuk doji di sekitar resistance moving average mengindikasikan rentang penguatan mulai terbatas. Indikator stochastic mulai menyempit. Diperkirakaan akan ada profit taking dalam jangka pendek," kata Dennies dalam risetnya, Selasa (22/10).
Adapun kemarin, IHSG ditutup menguat di level 6.198,99 atau naik 0,11 persen. Penguatan itu didorong oleh Consumer (+0,82 persen) dan Agriculture (+0,73 persen). Penguatan tersebut, didorong optimisme investor pasca pelantikan presiden yang berlangsung cukup damai serta spekulasi investor menjelang rilis laporan kinerja kuartal III tahun 2019.
Sementara, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan saat ini IHSG terlihat sedang melewati rentang konsolidasi wajar sebelum dapat melanjutkan kenaikannya.
Ilustrasi IHSG. Foto: ANTARAFOTO/Indrianto Eko Suwarso
"Support level masih tampak cukup kuat dan tahan uji, sehingga momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka menengah hingga panjang," ujar William.
ADVERTISEMENT
Berikut rekomendasi saham:
- PT Astra Motor Tbk (ASII)
- PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP)
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
- PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
- PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)
- PT Mayora Indah Tbk (MYOR)
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)