Ma’ruf Amin: Pelaku Ekonomi Syariah Harus Beradaptasi dengan Teknologi

7 Agustus 2020 13:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin pimpin Khotbah Salat Idul Adha di Kediaman dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta. Foto: Dok. Setwapres
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin pimpin Khotbah Salat Idul Adha di Kediaman dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta. Foto: Dok. Setwapres
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan dalam situasi pandemi virus corona saat ini, pelaku ekonomi syariah harus beradaptasi dengan teknologi.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, saat ini aktivitas ekonomi sebagian besar sudah menggunakan teknologi digital. Sehingga agar bisa tetap bertahan, maka pilihannya harus bisa menyesuaikan.
"Bila kita ingin bertahan dan berkelanjutan, menurut saya pandemi COVID-19 dengan segala dampaknya harus diikuti dengan perubahan mendasar bagi pelaku ekonomi dan keuangan Syariah di Indonesia. Terkait dengan hal tersebut, pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah juga harus disertai dengan pengembangan teknologi digital untuk mendukung seluruh aktivitas ekonomi dan keuangan Syariah," kata Ma’ruf dalam Kick Off 7th Indonesia Sharia Economic Festival, Jumat (7/8).
Ma’ruf mengatakan, pelaku ekonomi syariah harus menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut, sehingga pemanfaatan teknologi digital dan transaksi online menjadi mutlak diperlukan.
Dari sisi produk misalnya, pemberlakuan tatanan baru di mana aspek kesehatan dan higienitas menjadi hal yang mutlak, sesungguhnya memberikan peluang yang sangat besar bagi industri produk halal.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan secara daring dalam wisuda Universitas Terbuka. Foto: Setwapres
"Selama ini saya selalu sampaikan bahwa produk halal harus menjadi pilihan rasional bagi seluruh kalangan dan bukan sekadar karena kehalalannya saja. Produk halal harus berkualitas, enak rasanya, sehat, bergizi, higienis dan thoyyib, dan makanan halal adalah merupakan good food," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, produk-produk yang berhubungan dengan kesehatan serta kenyamanan masyarakat selama pandemi virus corona dan setelahnya juga bisa menjadi peluang baru. Pelaku ekonomi Syariah dapat turut menyediakan berbagai produk dan jasa yang terkait.
"Adaptasi adalah kunci bagi kita untuk survive. Karena itu, pada kesempatan ini saya meminta kepada kita semua, pelaku ekonomi dan keuangan Syariah untuk beradaptasi mengikuti perubahan yang sedang terjadi agar tidak tertinggal," ujarnya.