Ma'ruf Amin Terima Dubes Bulgaria, Bahas Daerah Perdagangan Baru

2 Februari 2024 18:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Bulgaria Merangkap Albania dan Makedonia Utara, di Istana Wakil Presiden, Jumat (2/2/2024). Foto: Dok. BPMI Setwapres
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Bulgaria Merangkap Albania dan Makedonia Utara, di Istana Wakil Presiden, Jumat (2/2/2024). Foto: Dok. BPMI Setwapres
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima audiensi Duta Besar RI untuk Bulgaria merangkap Albania dan Makedonia Utara, Iwan Bogananta. Dalam audiensi itu, Iwan melaporkan sejumlah potensi kerja sama ekonomi dan sosial yang bisa dijajaki, terutama dalam bidang ekspor komoditas nasional.
ADVERTISEMENT
Menurut Ma'ruf, saat ini Indonesia harus melebarkan sayap kerja sama baru dengan berbagai negara untuk membangun Hub Perdagangan.
“Memang kita harus membuat terobosan daerah-daerah perdagangan yang baru, pangsa-pangsa (pasar) baru,” kata Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (2/2).
Terobosan yang Ma'ruf maksud adalah membangun kerja sama dengan negara-negara yang secara geografis memiliki akses terhadap pasar yang lebih besar.
“(Negara) tidak terlalu besar, tapi kalau bisa menjadi pintu (Hub Perdagangan) itu sangat bagus,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Dubes Iwan mengatakan Bulgaria sangat strategis sehingga memiliki potensi besar untuk menjadi Hub Perdagangan.
“Bulgaria punya dua pelabuhan besar, jadi sebagai Hub banyak komoditi dari Indonesia bisa masuk Eropa dengan biaya murah,” kata Iwan.
ADVERTISEMENT
Iwan menyebut, komoditas unggulan Indonesia yang memiliki pasar di Eropa sangat berpotensi dikembangkan dengan memanfaatkan jalur Bulgaria untuk dipasarkan.
“Contohnya kelapa sawit, mereka punya kebutuhan sawit rutin dan juga produk kecantikan bulu mata. Ini potensi negara-negara yang secara geografis dekat Eropa dan punya akses ke market Eropa,” tuturnya.
Untuk Albania, Iwan menyebut ada keinginan dari negara tersebut untuk membangun kerja sama di bidang keagamaan dengan Indonesia.
“Grand Mufti Albania sangat ingin ada kerja sama keagamaan dengan Indonesia, beliau melihat keberagaman agama di Indonesia, namun kita bisa rukun,” ungkapnya.