Masih Bisa Beli LPG 3 Kg di Warung, Pemerintah Bakal Pangkas Alokasinya

3 Januari 2024 18:54 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menata gas LPG 3Kg. Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menata gas LPG 3Kg. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meskipun pembelian LPG 3 kg sudah diperketat dengan pendaftaran KTP dan KK di Pangkalan atau Subpenyalur resmi, masyarakat masih bisa membeli melalui pengecer atau warung-warung.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan alokasi pasokan LPG 3 kg dari agen yaitu 80 persen untuk pangkalan dan 20 persen untuk pengecer mulai tahun 2023. Angka itu turun dari sebelumnya 30 persen.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Tutuka Ariadji menuturkan masih adanya pengecer LPG 3 kg adalah untuk fleksibilitas penyaluran distribusi di lapangan.
Tutuka merencanakan akan terus memangkas porsi pasokan LPG 3 kg yang bisa dibeli dan dijual oleh pengecer hingga 5-10 persen
Meski begitu, dia tidak membeberkan kapan kebijakan itu akan berlaku. Menurutnya, pemerintah masih harus mengevaluasi mekanisme distribusi tepat sasaran yang berlangsung mulai 1 Januari 2024.
"Nanti kita mengusulkan ke 5 persen atau 10 persen. Tidak tahun ini kita liat dulu evaluasi dari yang sekarang ini," ungkapnya saat ditemui di kantor Ditjen Migas, Rabu (3/1).
ADVERTISEMENT
Tutuka mengatakan, meskipun akan diturunkan, porsi pasokan LPG 3 kg untuk pengecer tidak akan disetop lantaran masih banyak daerah terpencil yang kesulitan mengakses LPG melalui jalur resmi.
Dirjen Migas Tutuka Ariadji di International Convention Oil and Gas of Indonesia Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) di Nusa Dua, Bali, Rabu (23/11/2022). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
"Mungkin tidak (disetop), karena kita di daerah remote sulit juga. Daerah remote itu tidak bisa 100 persen, mungkin kita lihat dulu di daerah-daerah remote itu, tidak banyak sih yang remote itu tapi kita perlahan-perlahan kita capai ke sana," jelasnya.
Saat ini, Pertamina mempunyai subpenyalur atau pangkalan LPG sebanyak 253.384 yang tersebar di 411 kabupaten/kota. Sebanyak 252.381 pangkalan atau 99,4 persen siap melakukan transaksi subsidi tepat sasaran. Pendataan pengguna LPG 3 kg di pangkalan masuk dalam sistem berbasis website (merchant apps).
Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina, Alfian Nasution, menjelaskan pengecer atau warung merupakan perpanjangan dari pangkalan LPG 3 kg. Sehingga, warung juga perlu memasang merchant apps.
ADVERTISEMENT
"Begitu merchant apps ada, berarti data di handphone si penjual akan terconnect dengan data P3KE maupun dengan data on demand yang sudah kita tambahkan di sana," jelas Alfian.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution usai acara silaturahmi media dan direksi Pertamina, Selasa (11/4/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
"Sehingga kita bisa mengontrol pembelian juga di situ (warung), jadi mereka tetap bisa melakukan pembelian di sana sepanjang merchant apps-nya ada di sana dan terkoneksi dengan sistem data kita," pungkasnya.
Untuk mendaftar di pangkalan, pembeli hanya perlu menunjukkan KTP dan/atau KK. Apabila sudah terdata dalam sistem, pembeli hanya cukup menunjukkan KTP untuk pembelian selanjutnya. Namun, khusus untuk pengguna usaha mikro diperlukan tambahan foto diri di tempat usaha.
Kementerian ESDM dan PT Pertamina (Persero) mencatat baru ada 31,5 juta NIK yang terdaftar dan melakukan transaksi. Sementara Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang menjadi basis penerima LPG 3 kg jumlahnya mencapai 189 juta NIK.
ADVERTISEMENT
Dari total 31,5 juta pendaftar tersebut, 24,4 juta NIK termasuk ke dalam data P3KE sementara 7,1 juta sisanya tidak termasuk alias pendaftar on demand. Data tersebut akan kembali diverifikasi oleh Pertamina.