Masih Diproses OJK, Merger Bank Syariah BUMN Ditarget Terwujud Februari 2021

13 Oktober 2020 16:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layanan BRI Syariah. Foto: Dok. BRI Syariah
zoom-in-whitePerbesar
Layanan BRI Syariah. Foto: Dok. BRI Syariah
ADVERTISEMENT
Proses penggabungan atau merger terhadap 3 bank syariah milik BUMN sudah mulai berjalan.
ADVERTISEMENT
Perwakilan Bank BRI Syariah, BNI Syariah, serta Syariah Mandiri, telah melakukan penandatanganan Conditional Merger Agreement Bank BUMN Syariah pada Senin malam (12/10).
Kendati telah menandatangani perjanjian peleburan tersebut, Hery Gunardi selaku Ketua Tim Project Management Office, menegaskan BUMN Syariah yang baru itu belum akan terbentuk tahun ini. Menurut Hery, penandatanganan tersebut baru merupakan langkah awal dari rencana itu.
"Penandatanganan CMA ini merupakan awal dari merger. Jadi belum merger, baru awal," kata Hery dalam virtual conference soal penandatanganan perjanjian, Selasa (13/10).
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Hery Gunardi Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri itu kemudian menjelaskan, saat ini pihaknya tengah membereskan urusan perizinan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Nantinya di minggu ketiga Oktober, mereka baru akan melakukan tahap penyampaian rencana merger.
ADVERTISEMENT
Mereka juga sudah melaporkan seluruh dokumen perusahaan dan poin-poin perjanjian di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia. Sehingga, Hery memproyeksikan, BUMN Syariah itu baru akan terbentuk di Februari 2021, setelah semua proses tersebut selesai.
"Nanti di minggu ketiga Oktober ada announcement merger, kita urus perizinan ke OJK pasar modal dan OJK perbankan. Diharapkan Februari 2021 baru terjadi little merger, di situ sebenarnya secara resmi terjadi merger," ujarnya.