Masih Rugi, Kenapa Harga Saham Bank Jago Lebih Mahal dari BRI & Mandiri?

27 Juli 2021 19:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Bank Jago. Foto: Bank Jago
zoom-in-whitePerbesar
Logo Bank Jago. Foto: Bank Jago
ADVERTISEMENT
Laju harga saham Bank Jago terus menguat seiring waktu. Hari ini harga saham bank digital ini tembus Rp 17.400 per lembar.
ADVERTISEMENT
Menariknya, capaian angka tersebut melampaui harga saham bank buku 4 atau yang memiliki modal inti minimal Rp 30 triliun. Seperti Bank BRI dan Bank Mandiri yang masing-masing harga saham mereka pada hari ini Rp 3.800 per lembar dan Rp 5.825 per lembar.
Sementara, Bank Jago berada di buku 2 atau modalnya dari Rp 1 triliun sampai lebih besar dari Rp 5 triliun.
Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono melihat, pergerakan saham teknologi mulai menarik sejak tahun lalu, khususnya setelah diterpa pandemi.
“Sektor teknologi lagi wangi banget. Sentimen global memang kuat di teknologi. Bluechip Unilever (aja) kalah!” tegasnya kepada kumparan, Selasa (27/7).
Penguatan sektor teknologi ini dipicu oleh semakin gencarnya aktivitas ekonomi yang dilakukan melalui platform digital. Masyarakat juga cenderung mengalami dampak psikologis dengan perkembangan digital atau fase Fear of Missing Out (FOMO).
ADVERTISEMENT
Suatu kondisi di mana seseorang takut dikatakan tidak update, tidak gaul, dan takut ketinggalan jika tidak membeli saham bank digital.
Untuk itu, ia menilai sebaiknya psikologis FOMO harus diimbangi dengan pertimbangan fundamental yang kokoh.
“Atau bluechip atau yang valuasinya bagus, itu saran Saya,” ungkapnya.
Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menambahkan soal fenomena tingginya harga saham bank digital, seperti Bank jago.
Pria yang akrab dipanggil Nico ini mengatakan, pandemi COVID-19 telah mengubah pola bisnis konvensional. Makin masifnya sektor teknologi membuat sektor bank digital tak boleh lagi diremehkan.
“Memang ini salah satu sektor (teknologi) yang kerap dipandang sebelah mata. Sampai COVID-19 memaksa kita mulai menggunakan teknologi,” katanya kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Nico tak mengelak ada pengaruh kuat investor di balik melejitnya harga saham bank digital ini. PT Dompet Karya Anak Bangsa atau Gojek menggenggam 21,40 persen di JAGO.