Masih Rugi Rp 830 Miliar, Ini Jurus Waskita Karya Agar Bisa Cetak Untung

16 Juni 2022 21:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut Waskita Karya Destiawan Soewardjono, Foto: Waskita Karya
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Waskita Karya Destiawan Soewardjono, Foto: Waskita Karya
ADVERTISEMENT
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) terus berupaya untuk bisa menekan kerugian yang dialami. Perusahaan pun berharap bisa kembali mencetak kinerja yang positif ke depannya.
ADVERTISEMENT
Tercatat di kuartal I 2022, Waskita Karya membukukan kerugian bersih Rp 830,63 miliar. Kerugian tersebut membengkak 1.704 persen dari periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp 46,09 miliar.
Sementara dari sisi pendapatan, Waskita Karya justru tercatat naik 2,88 persen secara year on year menjadi Rp 2,74 triliun di kuartal I 2022.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan, pihaknya mendapatkan kontrak baru mayoritas dari proyek pemerintah. Hal tersebut dinilai berpengaruh terhadap pembayaran proyek yang dapat membantu cash flow perusahaan lebih baik.
"Proyek pemerintah konvensional karena ada yang di muka (pembayarannya) dan monthly progress payment. Ini membantu cash flow lebih Baik," ungkapnya dalam konferensi pers RUPST di Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (16/6).
ADVERTISEMENT
"Cash flow proyek ini kita harapkan bisa positif. Tidak membebani bunga, justru membantu mengurangi beban bunga Waskita," tambah Destiawan.
PT Waskita Karya Utama menggelar RUPS pada hari Kamis (16/6). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Tercatat, saat ini terdapat 148 proyek strategis nasional pemerintah didanai oleh penjaminan Kredit Modal Kerja (KMK) sebesar Rp 8,7 triliun. "Kami sebagian besar merealisasi sebesar 60 persen dan sedang dijalankan,” jelas Destiawan.
Pihaknya juga menyebut perseroan juga menerima proyek swasta, namun ada berbagai risiko yang menjadi pertimbangan. Dengan adanya defisit dalam pengurangan pinjaman, ini menjadi tantangan bagi Perseroan.
Sumber dana penyelesaian 148 proyek yang dilakukan Waskita Karya berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) 6 ruas tol. PMN sebesar Rp 8 triliun inilah digunakan untuk membayar penyelesaian proyek tersebut, sehingga membantu akselerasi proyek 2020-2021 yang tertinggal.
ADVERTISEMENT
“Target kontrak kami sebesar Rp 30 triliun tahun ini. Realisasi hingga bulan April telah mencapai Rp 7,5 triliun,” katanya. Target kontrak tersebut mencakup pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dimulai pada tahun ini. Destiawan menargetkan pembangunan IKN selesai di 2024.