news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Masuk Masa Jenuh, IHSG Diprediksi Melemah

28 Agustus 2020 7:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kebersihan melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kebersihan melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (28/8). Kemarin indeks saham ditutup menguat di level 5.371,41 atau naik 0,58 persen.
ADVERTISEMENT
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, laju IHSG akan bergerak di level support 5.320 dan level tertinggi 5.380 sepanjang perdagangan hari ini.
"Pergerakan IHSG mencapai target Moving Average 200 hari secara teknikal dengan indikator RSI serta Stochastic yang mulai menjenuh pada area overbought. Potensi bergerak moderate dan tertahan cukup mengancam IHSG. Sehingga kami perkirakan IHSG berpotensi bergerak tertekan di akhir pekan," tulis Lanjar dalam risetnya, Jumat (28/8).
Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan peluang kenaikan jangka pendek masih terlihat dalam pergerakan IHSG. Namun rentang gerak terlihat cukup terbatas.
Investor melihat layar monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Di sisi lain, sentimen masih tercatatnya capital outflow secara year to date masih akan membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
ADVERTISEMENT
"Jika terjadi koreksi wajar, para investor masih dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek," ujarnya.
Berikut beberapa saham unggulan yang direkomendasikan William: PT Telekomunikasi Indonesia Persero (TLKM), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).