news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mau Beroperasi di 2022, LRT Jabodebek Diminta Maksimalkan Uji Coba

10 Juni 2021 9:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi masuk ke dalam rangkaian kereta LRT saat meninjau perkembangan proyek LRT di Stasiun TMII, Jakarta Timur, Rabu (9/6).  Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi masuk ke dalam rangkaian kereta LRT saat meninjau perkembangan proyek LRT di Stasiun TMII, Jakarta Timur, Rabu (9/6). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
LRT Jabodebek ditargetkan sudah mulai beroperasi pada tahun 2022. Moda transportasi tersebut diharapkan bisa membantu mobilitas masyarakat khususnya di wilayah Jabodebek.
ADVERTISEMENT
Ketua Bidang Advokasi dan Kamasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, meminta sebelum beroperasi harus dimaksimalkan uji cobanya. Sehingga diketahui apa saja yang perlu ditingkatkan.
“LRT Jabodebek jangan mengulangi kesalahan di Palembang, yang minim masa uji cobanya. Jangan diabaikan akses ke setiap stasiun yang belum selesai dibangun,” kata Djoko kepada kumparan, Kamis (10/6).
Djoko menegaskan akses tersebut harus segera diselesaikan. Sehingga bisa mendukung kemudahan dalam menuju ke stasiun khususnya bagi yang berada di luar Jakarta.
“Berikutnya menyediakan angkutan penghubung antara kawasan pemukiman ke stasiun terdekat,” ujar Djoko.
Djoko mengungkapkan sebenarnya di tahun 2020 PT KAI sudah mengkaji mengenai pentingnya ada jaringan transportasi umum dan integrasi moda di sepanjang koridor LRT Jabodebek. Untuk itu, hasil kajian tersebut harus segera direalisasikan.
ADVERTISEMENT
Djoko membeberkan potensi alih moda kendaraan pribadi ke LRT Jabodebek bisa mencapai 81 persen. Alasannya waktu tempuh lebih singkat dan biaya perjalanan lebih murah dibandingkan tol.
“Potensi alih moda kendaraan umum ke LRT Jabodebek sebanyak 74 persen pengguna angkutan umum ingin mencoba beralih menggunakan LRT. Alasannya waktu tempuh yang lebih singkat dan tempat kegiatan mereka dekat dengan stasiun LRT,” ungkap Djoko.
Djoko menuturkan variabel aksesibilitas yang menjadi prioritas pengguna LRT Jabodebek adalah kemudahan angkutan umum ke atau dari stasiun LRT, dekat pusat komersial atau perkantoran, tersedia fasilitas parkir, dekat permukiman, dekat jalan utama, dan akses jalan masuk stasiun lebar.
Selain itu, ada feeder dari stasiun LRT yang diharapkan oleh pengguna LRT Jabodebek seperti bus, angkot, angkutan daring, dan Bus Transjakarta.
ADVERTISEMENT
“Bagi warga Bogor dapat menggunakan LRT Jabodetebek setelah disediakan transportasi umum yang menghubungkan Terminal Baranangsiang ke Stasiun Harjamukti. Sayangnya tahun ini belum dapat dilakukan, terganjal dengan penolakan Pemkab Bogor terhadap program BTS yang diselenggarakan BPTJ,” tutur Djoko.
Petugas mengecek kereta di Stasiun LRT TMII, Jakarta, Rabu (9/6/2021). Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto

Pembangunan LRT Sudah Capai 84 Persen

Presiden Jokowi menyatakan pembangunan LRT Jabodebek sudah mencapai 84 persen. Pernyataan tersebut disampaikan saat meninjau langsung progres pembangunan stasiun LRT Jabodebek tepatnya di Stasiun Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Harjamukti Cibubur pada Rabu (9/6).
Dengan perkembangan tersebut, Jokowi menargetkan layanan transportasi ini bisa digunakan masyarakat pada Juni 2022 mendatang. "Kita harapkan di bulan April di 2022 sudah mulai trial, diuji coba dan akan kita mulai untuk operasional Juni 2022," ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT
Menurut Jokowi pembangunan LRT Jabodebek ini merupakan bagian dari proyek pembangunan transportasi massal yang terintegrasi. Nantinya LRT Jabodebek akan terintegrasi dengan MRT, kereta bandara, hingga bus Transjakarta. Sehingga akan terjadi efisiensi bagi masyarakat yang berpergian dari satu titik ke titik yang lain.
Jokowi mengungkapkan 100 persen proyek LRT Jabodebek dikerjakan oleh PT INKA, yang nanti akan dioperasikan oleh PT KAI. Ia memastikan semuanya dikerjakan di Indonesia termasuk pembangunan kontruksi oleh PT Adhi Karya.
Proyek LRT Jabodebek sepanjang 44 kilometer merupakan pembangunan transportasi massal terpanjang dalam satu paket dengan nilai investasi Rp 23,3 triliun. Adhi telah menerima pembayaran senilai Rp 13,3 triliun.