Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) atau RUPSLB BRI yang digelar hari ini, Kamis (21/1), tidak memutuskan rencana Holding Ultra Mikro antara BRI, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, sebagai bagian dari yang dalam rencana holding, BRI tidak memiliki kuasa mengambil keputusan. Perusahaan akan mengikuti apapun keputusan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai pemegang saham.
"Dalam rangka ini, meskipun semua sudah sangat menunggu pernyataan saya, itu domainnya pemegang saham. Kami adalah pihak yang akan diholdingkan, sehingga jawabannya adalah kami serahkan ke pemegang saham dan kami akan mengikuti arahan pemegang saham," kata Sunarso dalam konferensi pers.
Sebelumnya, Erick Thohir menyatakan Holding Ultra Mikro ini merupakan bagian dari penguatan bisnis UMKM hingga skala terkecil agar bisa tumbuh. Sebab, UMKM menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
Adapun ditariknya PNM ke dalam holding ini karena memiliki bisnis model yang bagus dalam menyalurkan pembiayaan ke UMKM. Sayangnya, dari sisi pencarian dana seperti pinjaman ke luar negeri, BUMN satu ini kesulitan.
ADVERTISEMENT
Kata dia, ketika PMN mencari pendanaan ke luar negeri seperti Medium Term Notes (MTN) atau surat utang berjangka menengah, bunga yang dibebankan terlalu tinggi, di kisaran 9 persen. Sementara BRI yang juga sama-sama perusahaan negara, lebih murah dalam mendapatkan bunga pinjaman.
Salah satu kesamaan dari BRI dan PNM adalah sama-sama menyasar pelaku UMKM sebagai target penyaluran pembiayaan. Tapi, secara jangkauan, BRI lebih luas dibandingkan PNM.
"PNM mahal, ini karena akses dananya yang mahal. Nah, kami mau sinergikan. PNM pinjam MTN bisa 9 persen, BRI 3 persen. Bisa hemat 6 persen kan. Makanya, kami mau sinergikan platform (PNM dan Pegadaian) ke BRI," kata Erick di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (30/11).
ADVERTISEMENT