news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mau Dorong Ekspor, Menperin Usul Dana Pungutan Sawit Diturunkan

13 Juli 2018 13:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi biji kelapa sawit (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi biji kelapa sawit (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Pemerintah tengah mengkaji usulan penurunan pungutan kelapa sawit. Cara ini dilakukan agar ekspor produk kelapa sawit khususnya CPO dan minyak goreng dalam negeri bisa meningkat di tengah perang dagang Amerika Serikat-China.
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pungutan yang dimaksud berasal dari dana yang diiurkan pengusaha kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS). Usulan ini sudah dibahas dalam rapat terbatas di Istana Bogor, Senin (9/7), oleh Presiden Joko Widodo.
“Kemudian terkait dengan dan mendorong ekspor. Nah tadi kami minta mereview untuk ekspor minyak goreng itu yang ditarik iuran BPDP-nya itu untuk diturunkan sehingga ekspor bisa meningkat,” kata Airlangga saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/7).
Namun demikian, Airlangga mengatakan besaran jumlah pungutan yang dipangkas. Saat ini hal tersebut masih dikaji oleh beberapa kementerian terkait seperti Kementerian Keuangan.
Minyak goreng curah di pasar (Foto: Antara Foto)
zoom-in-whitePerbesar
Minyak goreng curah di pasar (Foto: Antara Foto)
“Nanti akan dibahas lagi detailnya. Ini follow up dari ratas di Istana Bogor kemarin, tentunya terhadap langkah-langkah yang akan didorong terhadap peningkatan ekspor,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan bahwa CPO dan minyak goreng menjadi salah satu tumpuan ekspor Indonesia. Kedua produk ini diekspor ke berbagai negara seperti Eropa, Afrika hingga Amerika.
“Karena minyak goreng itu kan produksi hilir, jadi kalau kita bicara yang dikenakan iuran BPDP kan proses pertama CPO dan proses hilir itu ada minyak goreng ada produk turunan lain. Ya tentu minyak goreng yang juga termasuk produk hilir sewajarnya itu untuk diangkat agar ekspor meningkat,” tandasnya.
Sebagai catatan BPDP-KS sudah mengumpulkan dana pungutan sebesar Rp 3 triliun sampai dengan kuartal I 2018. Target dana yang dihimpun pada tahun ini mencapai Rp 10,5 triliun. Sementara itu, realisasi dana pungutan sawit yang terkumpul sepanjang 2017 mencapai Rp 14 triliun.
ADVERTISEMENT
Adapun dana pungutan yang berhasil dihimpun akan digunakan untuk riset, pemasaran, advokasi sampai peremajaan kelapa sawit atau replanting. Khusus program peremajaan replanting, pihaknya menargetkan bisa meremajakan 185 ribu hektare pada tahun ini dengan anggaran sebesar Rp 4,6 triliun. Adapun serapan penggunaan anggaran sampai kuartal I 2018 untuk program replanting adalah sekitar Rp 150 miliar.