Produk UMKM Binaan BRI

Mau Produk UMKM Punyamu Dipasarkan Influencer hingga Stakeholder? Begini Tipsnya

10 Desember 2021 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produk UMKM Binaan BRI. Foto: Bank BRI
zoom-in-whitePerbesar
Produk UMKM Binaan BRI. Foto: Bank BRI
ADVERTISEMENT
Memasarkan produk UMKM bisa semakin maksimal melalui adanya kolaborasi dengan stakeholder dan influencer. Hanya saja, untuk mencapai kerja sama itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.
ADVERTISEMENT
Founder Setali Indonesia, Intan Anggita, mengungkapkan harus ada keseriusan dalam menjalankan bisnis di bidang tertentu agar bisa setidaknya dilirik stakeholder. Intan sendiri di Setali Indonesia bergerak di sustainable fashion yang mengedepankan re-use, repair, dan recycle.
“Kalau berkolaborasi dengan stakeholder balik lagi itu jam terbang. Jadi ketika memang kamu sudah punya integritas di situ, dan berdedikasi dalam satu hal katakanlah fokus di batik kamu riset segala macam tentang batik, terus kamu juga mulai menggali karakter kamu yang sesuai dengan batik yang memang pengen kamu pasarkan itu semuanya juga akan tarik menarik gitu,” kata Intan saat UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2021 yang diadakan Bank BRI, Jumat (10/12).
Intan mengatakan seseorang harus paham betul mengenai produk yang sedang dikerjakan. Jangan sampai asal-asalan saja sehingga tidak maksimal. Menurutnya, pengetahuan mengenai produk bakal membuat stakeholder juga memperhatikan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
“Yang pasti jangan cuman sekadar konten, tapi juga harus tahu hakikat dari produk yang kamu pasarkan. Jangan sampai yang kamu tahu cuman permukaannya saja. Dan itu nanti ujungnya akan berkolaborasi dengan stakeholder yang kamu harapkan,” tambahnya.
Intan menyarankan pelaku bisnis juga tidak hanya modal ikut-ikutan saja. Seperti, saat ada ramai jualan kue cubit, maka ikut tren jualan kue cubit. Menurutnya dalam menjalankan kegiatan termasuk bisnis itu harus tahu juga tujuan yang mau dicapai.
Produk kain sasirangan yang dipasarkan melalui media sosial di Workshop Kinday Limpuar Sasirangan, Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Selain dengan stakeholder, kolaborasi dengan influencer juga menjadi cara atau strategi yang saat ini banyak digunakan. Intan mengatakan untuk memudahkan kolaborasi dengan influencer memang harus ada timbal balik yang setara atau setidaknya sudah saling mengenal.
“Kamu harus setara dengan influencer tersebut, menjadi teman yang tidak memanfaatkan, dan kamu juga bisa meng-influence. Jadi sama-sama menginspirasi, jadi pertemanan sehat,” ungkap Intan.
ADVERTISEMENT
“Itu yang aku lakukan jadi kayak si influencer-influencer itu ya memang teman-teman aku di dunia musik atau aku pernah bantuin dia di bidang apa, terus dia akhirnya ikut, dan aku akhirnya satu sama lain mengerti misinya masing-masing,” tambahnya.
Intan menyarankan kalau sudah terbiasa dengan influencer jangan sampai salah memanfaatkannya. Ia menuturkan harga yang ditawarkan harus sesuai atau tidak hanya karena pertemanan saja.
“Jangan memanfaatkan teman kamu yang influencer itu, jangan. Jangan sampai kan ada teman kamu terus minta harga temen, itu juga enggak sehat. Jadi kamu memang harus memperlakukan orang itu dengan setara, itu akan bertimbal balik,” tutur Intan.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten