news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mau Tahu Cara Transfer Antarbank Cuma Rp 2.500 Pakai Handphone? Simak di Sini!

19 November 2021 8:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi transfer antarbank pakai handphone. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi transfer antarbank pakai handphone. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dalam waktu dekat, masyarakat bisa segera menikmati layanan transfer antarbank lebih murah dengan hanya Rp 2.500. Selain itu, transfer bisa lebih mudah dengan hanya menggunakan nomor handphone (HP).
ADVERTISEMENT
Layanan tersebut melalui implementasi BI Fast oleh Bank Indonesia (BI) pada pekan kedua Desember 2021 mendatang. BI Fast merupakan sistem pembayaran ritel secara real time yang beroperasi 24 jam 7 hari menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).
Melalui sistem baru ini, biaya transfer online atau transfer antarbank menjadi lebih murah yaitu hanya sebesar Rp 2.500 per transaksi. Selain itu, transfer uang antarbank tak perlu lagi menggunakan nomor rekening, tapi cukup dengan nomor HP yang akan terkoneksi ke nomor rekening.
Proxy address pada BI Fast digunakan sebagai alias penerima rekening. Cukup menyebutkan nomor HP saja,” ujar Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta, beberapa waktu lalu.
Dengan kecanggihan itu, di BI Fast Payment nantinya akan tersedia fitur bernama proxy address yang akan menjadi pengganti nomor rekening. Nasabah bisa menggunakan nomor HP sebagai proxy address untuk menerima transfer.
ADVERTISEMENT

Cara Gunakan Handphone untuk Transfer Antarbank

Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Agar bisa menggunakan fitur proxy address, nasabah perlu mendaftarkan nomor handphone kepada bank terlebih dahulu. Nasabah dapat melakukan pendaftaran nomor handphone tersebut pada platform aplikasi perbankan. Fili mengatakan hanya nomor HP yang terdaftar yang bisa menikmati layanan ini. Selain nomor HP, nasabah juga bisa menggunakan nomor IMEI yang tertera pada produk HP.
“Nanti saat ada teman yang mau transfer, tinggal dikasih aja nomor HP. Itu nomor HP yang sudah terdaftar akan otomatis memilih misal ada 2 rekening misalnya di Mandiri atau BCA. Nanti dananya akan menuju ke sana. Jadi membuat orang tidak perlu lagi ingat-ingat nomor rekeningnya berapa. Seringkali kita lupa. PIN aja kadang kita lupa,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
BI Fast akan diterapkan ke berbagai instrumen keuangan perbankan, tak hanya sebatas kartu debit atau kredit. “Nasabah bisa bertransaksi menggunakan BI Fast di berbagai instrumen seperti nota debit atau kredit, uang elektronik (UE), dan alat pembayaran menggunakan (APMK),” paparnya.
Pada tahap pertama, nasabah dapat melakukan transaksi dengan nominal maksimal Rp 250 juta. Bagi nasabah yang ingin bertransaksi dengan nominal di atas Rp 250 juta, nasabah dapat menggunakan Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI), dengan nominal transaksi maksimal Rp 1 miliar.
Ilustrasi ATM Bank Bukopin. Foto: Bank Bukopin
Transaksi di kanal ATM dan instrumen uang elektronik juga APMK belum berlaku pada tahap pertama. BI akan terus melakukan perluasan layanan pada fase berikutnya.
Pada Desember 2021 mendatang, tarif transfer antarbank tersebut akan mulai berlaku untuk 22 peserta BI Fast periode pertama, antara lain: BTN, DBS Indonesia, PermataBank, Bank Mandiri, Danamon, CIMB Niaga, BCA, HSBC Indonesia, UOB Indonesia, Bank Mega, BNI, BSI, BRI, OCBC NISP, UUS BTN, UUS Permata Bank, UUS CIMB Niaga, UUS Danamon, BCA Syariah, Bank Sinarmas, Citibank NA, Bank Woori Saudara.
ADVERTISEMENT