news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

MD Pictures Kucurkan Rp 7,5 Miliar ke Anak Usaha untuk Bikin 4 Film Serial

22 September 2020 11:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO PT MD Pictures Tbk, Manoj Punjabi Foto: Munady
zoom-in-whitePerbesar
CEO PT MD Pictures Tbk, Manoj Punjabi Foto: Munady
ADVERTISEMENT
Emiten industri perfilman, PT MD Pictures Tbk (FILM) melakukan transaksi afiliasi dengan mengucurkan dana Rp 7,5 miliar ke PT MD Entertainment, yang merupakan anak usaha FILM. Dana sebesar itu akan digunakan untuk memproduksi 4 film series.
ADVERTISEMENT
"Perseroan dan MD Entertainment akan bekerja sama dalam memproduksi film series dengan judul film yaitu My Lectures My Husband, Malapetaka, Kisah untuk Geri, dan Cinta Fitri," demikian ditulis manajemen MD Pictures dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip kumparan, Selasa (22/9).
Dalam informasi itu juga dijelaskan, keempat film series tersebut proses produksinya akan dirampungkan dalam setahun. Sedangkan format film hasil produksi akan dikemas dalam bentuk digital maupun untuk tayangan di televisi.
Pada sisi lain, bisnis tayangan film di bioskop dipastikan rontok akibat penutupan fasilitas hiburan masyarakat itu, akibat pandemi virus corona. Sebelumnya MD Pictures memproyeksikan, penutupan bioskop akan membuat pendapatannya tergerus hingga 75 persen.
RUPS Tahunan dan Luar Biasa PT MD Pictures TBK. Foto: Dok. MD Pictures
"Penutupan sementara kegiatan operasional industri pariwisata akibat pandemi, itu di dalamnya termasuk bioskop yang tersebar di semua titik di Indonesia," papar manajemen FILM dalam keterbukaan informasi, Rabu (3/6).
ADVERTISEMENT
CEO PT MD Pictures Tbk, Manoj Punjabi, kepada kumparan mengungkapkan pihaknya merupakan perusahaan film terbesar di Indonesia saat ini, dengan market share 20 persen. Selama ini, sekitar 85 persen pendapatannya diperoleh melalui tiket penonton bioskop.
Sementara akibat penutupan bioskop di masa pandemi, Perseroan memprediksi akan ada penurunan total pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Maret atau 30 April 2020 sebesar 51 persen hingga 75 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan pendapatan itu tentunya juga akan diikuti dengan potensi penurunan laba bersih, setidaknya pada kisaran yang sama.