Medco Mau Caplok Ophir, Perusahaan Migas dari Inggris

Eksplorasi migas lepas pantai. (Foto: Wikimedia Commons)

Anak perusahaan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), Medco Energi Global PTE Ltd, berencana mengakuisisi Ophir Energy plc. Ophir merupakan perusahaan independen yang bergerak di bidang ekplorasi dan produksi hulu minyak dan gas. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek London (LEI: 213800LAZOZTKPAV258).

Medco telah mengumumkan rencana akuisisi ini secara resmi melalui website mereka.

"Berkaitan dengan pergerakan harga saham Ophir, Direksi Ophir dan Direksi Medco telah mekonfirmasi bahwa mereka telah melakukan diskusi mengenai kemungkinan penawaran uang tunai yang akan dilakukan oleh Medco untuk keseluruhan modal saham yang diterbitkan atau akan diterbitkan oleh Ophir," demikian pernyataan resmi Medco seperti dikutip kumparan, Rabu (2/1).

Ilustrasi kilang minyak (Foto: Reuters/Todd Korol)

Ophir mengumumkan, tidak lebih dari pukul 17.00 waktu London pada tanggal 28 Januari 2019 (“Batas Waktu”), Medco harus mengumumkan niat tegas untuk membuat penawaran untuk Ophir.

"Panel Pengambilalihan telah menyetujui perpanjangan Batas Waktu sesuai dengan aturan 2.6 (c) dari Code; atau (b) aturan 2.6 (b) dari Code berlaku, berdasarkan kepastian akan maksud untuk membuat penawaran kepada Ophir yang diumumkan oleh pihak penawar lainnya sebelum Batas Waktu."

Medco yang beroperasi dalam tiga segmen bisnis utama yaitu minyak dan gas, daya dan pertambangan, saat ini memiliki kapitalisasi pasar sekitar USD 900 juta.

Dalam bidang migas, Medco memiliki pengalaman dalam mengelola aset darat dan lepas pantai yang kompleks. Aset migas Medco sebagian besar berbasis di Indonesia tetapi difokuskan pada perluasan bisnisnya di Asia Tenggara dan menambah aset internasional yang ada di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Medco juga mengoperasikan gas, geothermal dan hydro power di Indonesia melalui 88 persen kepemilikan konsolidasi di Medco Power (12 persen dimiliki oleh International Finance Corporation) dan memiliki kepemilikan efektif 39 persen non-konsolidasi di sebuah tambang tembaga dan emas besar di Indonesia.