Melihat Data Ekonomi Solo di Tangan Gibran yang Bikin Kagum Almas Tsaqibbirru

Gibran Rakabuming Raka di kantor kumparan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Nama Almas Tsaqibbirru memang tengah menjadi buah bibir. Mahasiswa Universitas Surakarta (Unsa) ini berhasil memenangkan gugatan soal syarat calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) berusia paling rendah 40 tahun atau berpengalaman sebagai kepala daerah.

Dikutip dari situs MK, pada sidang pendahuluan yang digelar Selasa (5/9), Dwi Nurdiansyah Santoso selaku kuasa hukum Almas mengatakan, kliennya mengagumi pejabat pemerintahan berusia muda yang dinilainya berhasil dalam membangun ekonomi daerah.

Salah satunya adalah Gibran Rakabuming yang merupakan Wali Kota Solo yang berhasil menciptakan pertumbuhan ekonomi daerah Solo hingga 6,25 persen dari sebelumnya hanya minus 1,74 persen.

Dalam program Info A1 kumparan, Gibran memang mengaku berhasil membawa Solo menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di 2022. Sayangnya, hal itu tidak banyak diekspos oleh media.

"Di tahun 2022 kemarin kita termasuk kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi. Pertumbuhan ekonomi di angka 6,25 persen," kata Gibran.

"Enggak ada yang beritain itu soalnya beritanya cawapres-cawapres terus makanya kayak gini nggak pernah diekspos," keluhnya.

Mengutip data BPS, perekonomian Kota Solo di tahun 2022 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 55.964,8 miliar dan atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp 38.475,9 miliar.

"Perekonomian Kota Surakarta pada tahun 2022 tercatat mengalami pertumbuhan positif, yaitu sebesar 6,25 persen, lebih tinggi dibandingkan capaian pada tahun 2021 yang tumbuh 4,01 persen," tulis laporan tersebut.

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan yaitu sebesar 131,39 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, kenaikan tertinggi dicatat oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba yang Melayani Rumah Tangga yaitu sebesar 5,85 persen.

Secara struktur, Lapangan Usaha Konstruksi mendominasi struktur perekonomian Kota Surakarta pada tahun 2022 dengan kontribusi sebesar 25,94 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran didominasi oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dengan kontribusi sebesar 64,29 persen.