Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Melihat Kemeriahan Acara GENERATORS yang Digagas Schneider Electric di Bandung
23 Desember 2023 15:21 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebanyak 75 karya siswa dan siswi SMPN di Kota Bandung yang terkait dengan transisi energi ditampilkan dalam kegiatan itu. Adapun rangkaian kegiatan tersebut dimulai sejak Agustus 2023. Diawali dengan learning platform dan diakhiri pembuatan proyek yang berkaitan dengan transisi energi.
“Sebagai impact company, Schneider Electric mengedepankan inisiatif dan program yang dapat memberdayakan seluruh generasi untuk terlibat dalam mencari solusi yang berdampak bagi keberlanjutan bumi dan generasi masa depan. Salah satu pilar inisiatif dan program kami adalah pengembangan talenta muda,” ucap Sondang Saktion, Human Resourcers Director Schneider Electric Indonesia & Timor Leste.
“Sebelumnya kami telah banyak melakukan program pengembangan kompetensi untuk tingkat vokasi dan universitas, kini kami memperluas lagi program kami kepada siswa/i tingkat SMP. Harapannya program ini dapat meningkatkan pemahaman dan memacu kreativitas mereka untuk menjadi inovator-inovator muda masa depan. Melahirkan Green Heroes for Life bagi keberlanjutan bumi," lanjutnya.
Corporate Citizenship Specialist Schneider Electric, Aswita Wulandari Saragih, menyebut ada 1.9.000 siswa dan siswi dari 75 SMPN Kota Bandung yang terlibat. Dia berharap generasi muda terutama di Kota Bandung dapat menjadi changemakerimpact makers atau pembawa perubahan di masa mendatang.
ADVERTISEMENT
"Melalui program ini diharapkan remaja tersebut dapat berpikir kritis dan menganalisis masalah sekitar sehingga dapat membawa solusi di dunia nyata," kata dia ketika ditemui di lokasi acara.
Aswita menyebut Schneider Electric Foundation Foundation berambisi dapat melatih 1 juta generasi muda di dunia yang peduli atas transisi energi masa depan. Kota Bandung dipilih sebagai salah satu tempat penyelenggaraan karena generasi muda nya yang dinilai kreatif dan inovatif.
"Kota Bandung terkenal sebagai kota yang penuh anak kreatif dan inovatif, jadi kita tinggal arahkan supaya mereka inovatif di bidang transisi energi ataupun memecahkan masalah emisi karbondekarbonisasi yang menyebabkan perubahan iklim," ucap dia.
"Diharapkan dari program GENERATORS generators ini anak tuh mulai berpikir isu seperti limbah ataupun boros energi atau boros listrik nah itu supaya bisa diselesaikan," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemkot Bandung, Tantan S. Santana, mengapresiasi GENERATORS. Menurut dia, siswa dan siswi SMP yang turut serta dalam kegiatan itu harus dipacu untuk lebih kreatif dan inovatif. Sebab, merekalah yang akan jadi aktor dari Indonesia Emas 2045.
"Generasi-generasi yang saat ini hadir terutama siswa/i SMPgenerasi yang menginjak SMP dan SMA ketika karena tahun 2045 generasi Indonesia emas nanti mereka usianya di antara 30 sampai 40 itu usia yang masih sangat produktif, usia generasi pemimpin masa yang akan datang," kata dia.
Tantan pun kagum dengan inovasi yang dihasilkan oleh siswa dan siswi SMPN di Kota Bandung. Di antara peserta, ada yang berhasil mengolah energi surya, baterai bekas menghasilkan energi listrik, hingga mengolah sampah menjadi sesuatu yang lebih bernilai.
ADVERTISEMENT
"Energi kita kan sangat terbatas, ada keterbatasan sumber daya, dengan inovasi ini mudah-mudahan bisa lebih baik," ucap dia.
Meski begitu, Tantan menegaskan yang paling penting dari GENERATORS adalah pembentukan karakter siswa dan siswi. Sebab, di masa mendatang, generasi muda tak hanya harus kuat secara intelektual tapi juga emosional dan spiritual.
"Keberhasilan IQ itu hanya 20 persen, sisanya ditentukan oleh emosional dan spiritual," kata dia.
Salah seorang siswi kelas VIII dari SMPN 39 Bandung, Kino Septiandari (14), mengatakan dia dan empat temannya mengolah baterai bekas yang dapat digunakan untuk lampu di kamar tidur.
"Ada lampu tidur terbuat dari baterai bekas, baterai itu dimasukkan dengan arang dan karbon yang ada di baterai itu dan juga dikasih air accu supaya bisa nyambung dan nyala," kata dia.
ADVERTISEMENT
Kino menyebut pengolahan baterai bekas tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama yakni tiga hingga lima hari. Teknis pembuatannya terbilang cukup rumit. Namun, dia meyakini karyanya dapat berguna dalam proses transisi energi.
"Kesulitannya mengambil masukan arang ke baterai dan mencari baterai bekasnya karena sudah lumayan langka," ungkap dia.
Siswa lainnya dari SMPN 54 Bandung, Lutvi Muhamad Wildan Nasution (14), menyebut ada empat produk yang dibuat oleh sekolahnya. Yakni toteoth bag, kaos, kompos, hingga bioetanol yang terbuat dari singkong.
"Alhamdulillah berhasil dan bioetanol kami buat dari singkong, kami memarut singkong itu kemudian dikasih air dan diperas, didihkan dan ditambahkan ragi tape kemudian didiestilasi, dan air uap itu diambil untuk bioetanol," jelasnya.
Meski terbilang lebih mahal, Lutvi menilai penggunaaan bioetanol lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan minyak tanah. Ke depan, dia dan teman-temannya berencana memasarkan produk itu ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Otodidak (buatnya). Kami cari-cari, kami cari apa yang lebih baik dari minyak tanah itu, kemudian ada makanan dari tanaman yaitu singkong, kami nemu akhirnya singkong bisa lebih baik dari minyak tanah, maka kami buat bioetanol," kata dia.
Karya Lutvi dan teman-temannya ini berhasil meraih juara pertama di ajang GENERATORS.
Juara Pertama: SMPN 54 Kota Bandung dengan produk bioetanol sebagai alternatif bahan bakar dengan memanfaatkan bahan organik yaitu singkong. Produk bioetanol dapat menjadi alternatif bahan bakar bersih karena emisi karbon yang dihasilkan 80 persen lebih sedikit dibandingkan minyak tanah.
Juara Kedua: SMPN 1 Kota Bandung dengan Produk Eco Enyzme yang terbuat dari sisa makanan dan diolah menjadi pestisida dan pupuk alami.
ADVERTISEMENT
Juara Ketiga: SMPN 39 Kota Bandung dengan produk Baterai Hemat Kuat yaitu baterai daur ulang menggunakan karbon dari limbah baterai.