Menaker: Pekerja Terharu Ada JKP, Bukti Pemerintah Hadir di Kondisi Sulit

16 Maret 2022 13:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers Menaker Ida Fauziyah terkait JHT, Rabu (16/3/2022). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Menaker Ida Fauziyah terkait JHT, Rabu (16/3/2022). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, mengeklaim bahwa program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dalam BPJS Ketenagakerjaan diterima baik oleh para pekerja. Adapun JKP ini sudah bisa diklaim sejak 1 Februari 2022 lalu.
ADVERTISEMENT
Ida mengungkapkan, pekerja yang telah berhasil mendapatkan klaim JKP terharu karena selain mendapatkan manfaat uang tunai, mereka juga bisa mengakses pasar kerja yang membuat mereka cepat mendapat pekerjaan baru.
"Beberapa waktu yang lalu bersama Dirut BPJS Ketenagakerjaan, saya sudah bertemu dengan para penerima JKP. Jujur mereka menangis tidak membayangkan akan mendapatkan JKP," ujarnya saat Rakernas Kadin, Rabu (16/3).
Dia mengatakan, ada 125 pekerja penerima JKP yang sudah dia temui. Setelah berdialog dengannya, ternyata sebagian besar pekerja tersebut sudah mendapatkan pekerjaan baru melalui lowongan kerja yang ada di platform pasar kerja.id milik Kementerian Ketenagakerjaan.
"Ini tidak saya rekayasa, saya dengar langsung betapa mereka sampai nangis terharu bahwa pemerintah hadir dalam kondisi sulit," kata Menaker.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut, Ida juga meminta Kadin membantu pemerintah dengan mengajak semua perusahaan di Indonesia bisa memberikan lowongan kerja melalui sistem pasar kerja tersebut.
"Saya sangat butuh Kadin untuk mengajak semua perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia masuk memberikan lowongan kerja melalui sistem ini. Ketersediaan lowongan kerja tentu terbantu jika semua masuk menjadi bagian sistem," kata Ida.
Nasabah melakukan pencairan dana Jaminan Hari Tua (JHT) di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sudirman, Jakarta, Senin (14/2/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto
Di sisi lain, Ida juga menegaskan komitmen pemerintah melanjutkan program pemulihan ekonomi di tahun 2022 ini. Dalam konteks ketenagakerjaan, lanjutnya, yaitu upaya penurunan tingkat pengangguran melalui kestabilan pasar kerja.
"Kalau di APBN 2022 kita ingin pengangguran menurun menjadi 5,5-6,3 persen, itu semuanya bisa kita capai jika ada perbaikan dari sisi supply dan demand pasar kerja," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, perbaikan sisi supply atau penawaran pasar kerja dilakukan dengan mempersiapkan kompetensi tenaga kerja melalui masifikasi pelatihan kerja dan pemagangan. Selain itu, juga dari jaminan sosial yang tepat fungsi.
"Dari sisi demand, kita perlu meningkatkan kondusifitas iklim hubungan industrial yang bisa ditempuh dengan berbagai cara, menerapkan upaya yang adil bagi pekerja dan pengusaha. Adil tidak hanya bagi satu sisi saja, adil juga dibutuhkan pengusaha dan pekerja," tuturnya.
"Kemudian jaminan sosial yang tepat fungsi, ini problem serius kita butuh waktu untuk sampai pemberian jaminan sosial yang tepat fungsi, ini saya juga butuh dukungan (Kadin)," tambah Ida.