Mendag: 600 Ribu Ton Beras Impor Sudah Tiba di RI

24 Mei 2018 19:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja Mengangkut Beras Impor dari Thailand (Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja Mengangkut Beras Impor dari Thailand (Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan, impor beras sebanyak 1 juta ton pada semester I 2018 akan tetap berjalan, meskipun banyak pihak yang tidak setuju atas kebijakan itu.
ADVERTISEMENT
Setelah memberikan izin impor beras 500 juta ton pada Februari 2018, Kementerian Perdagangan baru-baru ini sudah menerbitkan lagi izin impor dengan volume yang sama.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengisyaratkan tidak setuju dengan impor itu. Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso juga menganggap kebijakan impor tahap kedua itu tidak tepat.
Sementara menurut Enggar, keputusan impor beras itu telah disetujui di rapat koordinasi terbatas (rakortas) pada Februari lalu yang melibatkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Direktur Utama Bulog terdahulu Djarot Kusumayakti serta dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
"Rakor yang kasih persetujuan. (Saat itu) masih Djarot (Dirut Bulog). Tapi, kan institusi direksi. Februari kalau enggak salah rakortas," ujar Enggar di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (24/5).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keputusan rakortas itu, lanjut dia, impor beras tahap I dijalankan pada Februari-April 2018 dengan volume 500 ribu ton. Sementara impor beras tahap II pada Mei-Juli 2018 sebanyak 500 ribu ton. Dia juga mencatat, sampai saat ini, beras impor yang sudah masuk ke Indonesia sekitar 600 ribu ton.
"Barangnya sudah datang," katanya.
Enggartiasto Lukita di Gedung KPK. (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Enggartiasto Lukita di Gedung KPK. (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
Penguatan stok dan stabilisasi harga menjadi dua alasan utama atas keputusan impor beras tersebut. Enggar beralasan, izin impor beras dikeluarkan karena harga beras tak kunjung turun meskipun panen raya sudah berakhir.
"Pemerintah menugaskan ke Bulog lakukan ini (impor beras). Kalau seandainya tidak ada impor waktu itu ada shock," jelas dia.
Sementara itu, Darmin juga menegaskan, impor beras tetap berjalan meski ada perbedaan pendapat tentang kebijakan itu antara Kementerian Perdagangan dengan Kementerian Pertanian dan Bulog.
ADVERTISEMENT
"Iya (Impor beras tetap berjalan), kalau pemerintah memutuskan. Kebijakan impor itu ada di pemerintah," kata Darmin.
Saat ditanya mengenai perdebatan pendapat antarkementerian/lembaga mengenai impor itu, dia hanya menanggapi dengan tertawa.
"Kenapa enggak tanya mereka?" tambahnya.
Berdasarkan data Bulog per 23 Mei 2018, beras impor yang sudah datang tercatat sebesar 532.526 ton. Sementara jumlah realisasi Operasi Pasar dalam bentuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) 303.711 ton dan realisasi pengadaan dalam negeri 791.911 ton.