news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mendag & Bapanas Harap Subsidi Distribusi Telur Juga Ada di Maluku dan Papua

2 September 2022 20:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang telur ayam di Pasar Jaya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (24/12). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang telur ayam di Pasar Jaya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (24/12). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan bersama Kepala Badan Pangan Nasional (BAPANAS) Arief Prasetyo melakukan subsidi distribusi telur. Subsidi ini diberikan kepada pedagang telur di pasar sebagai upaya menstabilkan harga. Pasalnya, harga telur rata-rata di beberapa daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat sudah mencapai Rp 30.000 per kg.
ADVERTISEMENT
Adapun kegiatan distribusi subsidi telur saat ini hanya berlangsung di DKI Jakarta saja. Pasalnya, menurut Arief, DKI Jakarta memiliki kontribusi pada inflasi nasional yang cukup besar, yakni 25-27 persen secara nasional.
“Hari ini kita melakukan operasi pasar masih sama dengan kemarin, mungkin 10 truk setiap hari, kurang lebih angkanya 5 persen dari kebutuhan telur di DKI. Kenapa DKI yang dipilih, karena DKI ini kontribusi pada inflasinya kurang lebih 25-27 persen secara nasional,” ujar Arief kepada wartawan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Selain itu, Arief juga mengatakan bahwa distribusi subsidi telur ini sebagai upaya untuk menjaga harga pangan, sehingga inflasi dapat tetap terjaga. “Ini sebagai awal kita sampai dengan akhir tahun seharusnya menjaga, jadi prinsipnya inflasi tidak boleh melebihi pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
“Jadi kalau pertumbuhan ekonomi 5,4 persen, inflasinya 4,94 persen ya harus kita jaga lah,” sambungnya.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan Kepala Badan Pangan Nasional (BAPANAS) Arief Prasetyo saat melakukan subsidi distribusi telur di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (1/9/2022). Foto: Galang/kumparan
Arief berharap ke depannya distribusi seperti ini dalam terjalin dengan sendirinya. “Sebenarnya kita penginnya setelah kita bantu di distribusi nanti ada perjanjian B to B antara pedagang pasar dengan teman-teman di sentra produksi,” terangnya
Dirinya kemudian mengucapkan rasa terima kasihnya kepada supplier di Kendal dan Blitar yang telah memberi dukungan kepada Jakarta untuk membagikan hasil produksi telurnya. “Jakarta ini tidak punya ternak, tidak punya lahan, tapi daerah konsumsi ada di sini,” tambahnya.
Bapanas Berharap Dapat Melakukan Distribusi Telur ke Wilayah Timur
Selain Jakarta yang menjadi tempat pertama dilakukan distribusi telur, Arief juga berharap pihaknya segera melakukan program ini ke Papua dan Maluku. Hal ini disebabkan karena kedua wilayah tersebut adalah wilayah merah yang memiliki harga telur yang cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
“Kita sih penginnya ke Papua, karena Papua dan Maluku wilayah merah yang harus kita kerjakan,” ungkap Arief.
Sebelumnya, Mendag Zulhas menyampaikan terdapat beberapa daerah yang menjual harga telurnya di atas Rp 30.000. Dirinya mencontohkan Papua dan Maluku sebagai daerah yang menjual telur dengan harga sangat tinggi.
“Yang mahal Maluku Rp 34.000 per kg, Papua Rp 40.000 per kg,” ujar Zulhas saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (30/8).
Zulhas mengatakan, masalah utama kenaikan harga telur ini adalah ongkos pengiriman yang tinggi. Oleh karena itu dia menyarankan agar kepala daerah dapat menggunakan dana cadangan untuk bisa membantu ongkos pengiriman.