Mendag Awasi Harga Bawang Merah Jelang Natal dan Tahun Baru 2020

13 November 2019 14:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bawang merah. Foto: Dok. Kementerian Pertanian
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bawang merah. Foto: Dok. Kementerian Pertanian
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama dengan sejumlah pihak lainnya, yakni Perum Bulog, Pemda, hingga Satgas Pangan akan melakukan penetrasi pasar menjelang Natal dan Tahun Baru 2020. Ini dilakukan untuk memantau sejumlah komoditas kebutuhan pokok sekaligus mengantisipasi lonjakan harga menjelang hari libur tersebut.
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, ada 15 provinsi yang akan dipantau oleh para petugas. Provinsi tersebut dipilih karena paling banyak masyarakatnya yang merayakan Natal dan laju inflasi daerah itu cukup tinggi.
“Untuk itu, perlu dilakukan rakorda dan pemantauan langsung ke pasar rakyat, ritel modern, dan gudang kebutuhan pokok. Penetrasi pasar ini untuk mengawal kebutuhan pokok ke pasar sebagai antisipasi kekurangan pasokan saat Natal dan Tahun Baru,” ujar Agus di Kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (13/11).
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, memberikan arahan jelang Rakorda dan penetrasi pasar Natal 2019 di Auditorium Kementerian Perdagangan. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Penetrasi pasar tersebut akan dilakukan mulai saat ini hingga pekan kedua Desember 2019. Adapun ke-15 provinsi tersebut selama ini menyumbang inflasi yang cukup tinggi selama periode Natal dan Tahun Baru.
“Ada mulai dari Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, NTT, Maluku, Papua Barat, DKI, Banten, Jawa Barat, dan beberapa provinsi lain yang akan difokuskan karena selama ini menyumbang inflasi yang cukup tinggi selama Natal dan Tahun Baru,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Agus berharap, dengan adanya pemantauan pasar tersebut, pemerintah dapat mengetahui secara pasti di lapang mengenai kebutuhan sejumlah komoditas. Jika ada suatu daerah yang mulai menunjukkan kekurangan pasokan, pemerintah tak akan ragu untuk mengisi pasokan tersebut.
“Ini diharapkan menciptakan sinergitas yang baik, terciptanya rasa kepercayaan kepada bahwa pemerintah hadir untuk masyarakat,” tambahnya.
Untuk komoditasnya, Agus menuturkan, pihaknya akan memperhatikan seluruhnya. Namun ada beberapa komoditas yang menjadi fokus utama karena mulai mengalami kenaikan harga, seperti bawang merah dan daging ayam ras.
“Pada minggu keempat Oktober ini harga-harga relatif stabil. Beras, daging sapi, minyak goreng, bahkan bawang putih. Beberapa yang mengalami penurunan harga atau deflasi antara lain bawang putih, cabai rawit, cabai merah, dan telur ayam ras. Yang mengalami kenaikan harga bawang merah dan daging ayam ras, ini fokus kita,” kata dia.
Suasana Rakorda Kemendag, di Auditorium Kementerian Perdagangan. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Agus memberikan perhatian lebih pada bawang merah. Hal ini lantaran musim kemarau yang tahun ini lebih panjang dari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi bawang merah ya, karena kan gini cuaca kemarau panjang, jadi otomatis berpengaruh terhadap harga tersebut. Kami waspadai," ujar
Namun demikian, Agus belum memutuskan apakah nantinya akan membuka keran impor untuk bawang merah maupun komoditas lainnya. Dia pun memastikan pasokan bawang merah ini masih melimpah.
"Belum (impor). Sesuai arahan presiden, antisipasi mengenai impor ini selektif, jangan sampai pada saat panen, impor barang, jadi pasokan kelebihan. Jadi akhir tahun ya memang sementara belum ada (impor), kami akan lihat kecukupan tersebut," tutupnya.