Mendag Klaim Kelangkaan Kontainer RI Imbas Perang Dagang AS-China

30 September 2021 18:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bertemu Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Dan Tehan, Rabu (29/9). Foto: Kemendag RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bertemu Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Dan Tehan, Rabu (29/9). Foto: Kemendag RI
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengakui saat ini ada persoalan kelangkaan peti kemas atau kontainer. Ia mengatakan, kelangkaan tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi di banyak negara lainnya.
ADVERTISEMENT
Lutfi menganggap kelangkaan kontainer bukan masalah sepele. Apalagi, kata Lutfi, Indonesia sedang banyak pesanan untuk ekspor.
“Kita ketahui bahwa masalah ekspor terutama kelangkaan peti kemas ini menjadi masalah yang serius kala Indonesia kebanjiran order dengan datangnya order-order, karena terjadinya perang dagang AS dan China dan kebanjiran order itu juga biasanya kita bisa manfaatkan, terutama untuk industri-industri seperti elektronika, alas kaki, garmen, dan juga furniture,” kata Lutfi saat konferensi pers secara virtual, Kamis (30/9).
Lutfi memastikan pihaknya tidak tinggal diam melihat persoalan tersebut. Ia mengungkapkan sudah bertemu para pengusaha di Kadin Indonesia untuk mencari terobosan atau solusi dalam mengatasinya. Ia mengatakan sudah ada langkah yang diambilnya terkait hal tersebut.
Petugas berada di atas peti kemas saat bongkar muat di Pelabuhan. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
“Seperti kita ketahui misalnya contohnya untuk kontainer furniture, kita sudah bisa mendapatkan komitmen baru bahwa akan ada suplai kontainer antara 800 sampai 1.000 kontainer per bulannya,” ujar Lutfi.
ADVERTISEMENT
“Dan juga untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman sudah ada komitmen 3.500 sampai 3.800 kontainer per bulannya. Ini untuk memenuhi dari pada kelangkaan kontainer yang ada selama ini,” tambahnya.
Lutfi mengungkapkan, adanya kontainer tersebut mayoritas dari mancanegara. Ia menuturkan pihaknya juga bergerak mempertemukan para pengusaha yang datang ke Indonesia membawa kontainer dengan pengusaha yang membutuhkan kontainer.
Menurutnya, pertemuan dengan para pengusaha tersebut memang harus terus dilakukan agar tercipta kembali berbagai solusi yang diperlukan.
“Jadi salah satunya yang kita ketemukan itu importir misalnya kedelai, itu mereka datang bisa membawa 2.000 kontainer per bulannya. Jadi saya temukan sama industri furniture, yang memerlukan kontainer setidaknya 1.000 kontainer seminggunya,” ungkap Lutfi.
“Jadi ini kita atur mereka bertemu dan paling tidak memperpendek permasalahan-permasalahan. Pengalaman kita setelah kita temukan itu pasti ketemu jalan biasanya,” tambahnya.
ADVERTISEMENT