Mendag Lepas Pengiriman 1.200 Ton MinyaKita ke Indonesia Timur

11 Agustus 2022 17:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendag Zulkifli Hasan saat peluncuran MinyaKita ke Indonesia Timur melalui Tol Laut di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (11/8/2022). Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mendag Zulkifli Hasan saat peluncuran MinyaKita ke Indonesia Timur melalui Tol Laut di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (11/8/2022). Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) melepas pengiriman 1.200 ton MinyaKita ke Indonesia bagian timur di Pelabuhan Tanjung Priok hari ini, Kamis (11/8).
ADVERTISEMENT
Pengiriman ini dilakukan melalui kerja sama antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perhubungan.
"Mudah-mudahan dengan kerja sama kita tol laut yang diprogram Kementerian Perhubungan maka Papua, Maluku, NTT bisa menikmati juga minyak kemasan sederhana dengan harga Rp 14.000 per liter," kata Zulhas.
Zulhas mengatakan rata-rata harga minyak goreng kemasan sederhana di Indonesia saat ini sudah Rp 14.000 per liter. Di Jawa Bali bahkan sudah Rp 13.000 per liter. Kemudian wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi sebagian sudah Rp 13.500 sampai Rp 14.000 per liter.
"Tapi memang Papua, Maluku, NTT itu masih variatif. Ada yang Rp 17.000, Rp 19.000, Rp 18.000. Oleh karena itu diperlukan bantuan intervensi, saya terima kasih kita pakai jalur tol laut. Dengan tol laut transportasi jadi ringan karena yang timur itu yang mahal transportnya," kata Zulhas.
Mendag Zulkifli Hasan saat peluncuran MinyaKita ke Indonesia Timur melalui Tol Laut di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (11/8/2022). Foto: Akbar Maulana/kumparan

MinyaKita Dikirim hingga Papua Barat

Tak hanya Papua, Maluku dan NTT, pengiriman ini juga didistribusikan ke Papua Barat, Kupang, Merauke dan Timika. Zulhas berharap dengan pengiriman ini harga minyak goreng di Indonesia semuanya bisa Rp 14.000 per liter.
ADVERTISEMENT
"Yang kita lakukan hari ini menutup dari seluruh kegiatan hampir 3 bulan untuk menjadikan minyak curah Rp 14.000 per liter," pungkasnya.
Plt Dirjen Pedagangan Syailendra menjelaskan bawah kebutuhan minyak goreng Papua Barat dan Papua dalam satu bulan mencapai 6.000 ton. "Makannya kita jaga stok itu supaya bisa nanti mengikuti siklus dari tol laut," pungkas Syailendra.