Mendag Siapkan 14 Pasar Buat Percontohan Penerapan Aplikasi PeduliLindungi
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aktivitas perdagangan di pasar tradisional sudah mulai berjalan lagi setelah sempat terkendala karena melonjaknya kasus COVID-19. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan saat ini sedang berupaya membuat banyak pasar yang buka itu bisa menerapkan aplikasi PeduliLindungi.
ADVERTISEMENT
Aplikasi PeduliLindungi saat ini memang sudah digunakan di fasilitas publik seperti pusat perbelanjaan atau mal untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19.
"Sekarang ini adalah upgrading supaya kenyamanan dan keamanan untuk berbelanja di pasar rakyat itu bisa didapatkan. Nah caranya adalah dengan implementasi PeduliLindungi," kata Lutfi saat konferensi pers secara virtual, Kamis (30/9).
Lutfi mengatakan pihaknya sudah memantau pasar yang bakal diutamakan menerapkan terlebih dahulu aplikasi PeduliLindungi. Mendag menjelaskan dari 236 pasar yang dipantau, bakal ada 14 yang digunakan sebagai percontohan penerapan aplikasi tersebut.
Lutfi belum membeberkan di mana saja lokasi 14 pasar tersebut. Ia hanya memastikan dari 14 pasar itu nantinya juga untuk diketahui kelebihan dan kekurangan penerapan PeduliLindungi.
"Hari ini kita mempunyai 14, ingin menggunakan 14 pasar sebagai contoh, tetapi yang baru siap adalah 5 atau 6. Kita mencoba setiap minggunya kita akan melewati, menambah dari jumlah-jumlah yang menggunakan fasilitas PeduliLindungi," ujar Lutfi.
ADVERTISEMENT
Lutfi menegaskan penerapan PeduliLindungi di pasar rakyat harus dilakukan demi kebaikan bersama. Meski begitu, ia menggarisbawahi kalau penerapan aplikasi tersebut harus didukung dengan semua pihak yang bergerak di pasar sudah 100 persen sudah divaksin COVID-19.
"Kemudian kita menggunakan fasilitas PeduliLindungi itu untuk memastikan bahwa yang belanja dan yang menjual itu sudah mendapatkan vaksin. Jadi akan laksanakan ini berjalan terus, kita tidak akan berhenti sampai semua pasar di Indonesia ini mempunyai fasilitas PeduliLindungi untuk memastikan tidak merebaknya COVID-19 dan memutuskan mata rantai pandemi tersebut," ujarnya.
Live Update
Helikopter yang mengangkut Presiden Iran Ebrahim Raisi mengalami kecelakaan di Varzeghan, Provinsi Azerbaijan Timur, Iran. Hingga kini belum diketahui bagaimana kondisi Presiden Iran tersebut
Updated 20 Mei 2024, 10:35 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini